Rindu

4.1K 155 61
                                    

Warning! Area byuners!

***

Sesampainya di rumah usai makan malam.

"Aku mandi dulu ya" ucap Batz mengecup pipi Nae yang sedang duduk dan berjalan menuju kamarnya sementara Nae meraih remote di atas meja dan menghidupkan TV.

"Ah elah.. Udah jam segini masih gosip aja. Ga mutu semua lagi" kesal Nae mengganti-ganti saluran TV nya.

Karena kesal tidak menemukan acara yang menarik, Nae mematikan TV dan berjalan ke kamar mandi bawah untuk mandi.

Usai mandi, Nae masuk ke kamarnya dan mendapati Batz hendak memakai celana piyamanya.

Nae mendekati Batz dan memeluknya dari belakang.

"Kamu wangi banget" ucap Nae menghirup wangi tubuh di leher Batz. "Namanya juga baru mandi. Awas.. Aku mau pake bajunya" Batz hendak melepas pelukan Nae namun Nae memeluknya makin erat.

"Aku lebih suka kamu ga pake baju. Aku rindu" ucap Nae mulai menciumi leher Batz.

"Emh.. By.." desah Batz begitu Nae mulai menghisap leher Batz dan tangannya bergerilya di dada Batz.

Nae menggiring Batz ke tempat tidur. Batz hanya pasrah akan perlakuan Nae karena ia juga sangat merindukan Nae.

Nae merebahkan Batz di atas tempat tidur dan ia menaiki tubuh Batz. Nae tersenyum menatap mata Batz. Batz mengalungkan tangannya di leher Nae dan menariknya untuk mencium bibirnya.

Nae tersenyum dan melumat bibir Batz. Tangan Nae tidak tinggal diam, tangannya meraih punggung Batz dan mengusapnya dan membuka pengait bra milik Batz.

Berhasil.

Nae membuang bra Batz asal lalu ciumannya beralih ke leher Batz. Batz menekan tengkuk Nae untuk memperdalam setiap kecupannya di tubuh Batz.

Inchi demi inchi leher dan pundak Batz sudah dibasahi oleh Nae. Lalu Nae menatap Batz dan dadanya bergantian.

"Akhirnyaaa.. Nyusu juga" ucap Nae dengan tatapan mesumnya. "Astagaaaa.. Omonganmu" Batz menggeleng sambil tersenyum melihat muka Nae yang sudah sangat bernafsu.

Tanpa babibu, Nae memposisikan mulutnya di dada kanan Batz. Ia menjilat dan menghisapnya seperti bayi besar yang sangat kehausan.

"Sebelum berbagi sama anak" ucap Nae melirik Batz sebentar dan sukses mendapat jitakan dari Batz. Nae tertawa dan kembali melanjutkan aksinya.

Selama mulutnya asik dengan dada kanan Batz, tangan kanan Nae sibuk memilin dan meremas dada sebelah kiri Batz.

Desahan, erangan terdengar menggema ke seluruh penjuru kamar mereka. Peluh yang membanjiri tubuh tak dapat tersentuh oleh dinginnya AC yang ada.

Mulut Nae bergantian memuaskan hasratnya kepada dua dada Batz. Lalu Nae kembali mencium Batz dan membuka bajunya.

Lagi, Nae mencium bibir Batz dan membuka celananya dan juga celana Batz.

Saat ini, mereka sudah sama-sama bersih dari segala benang yang menempel di tubuh.

Nae kembali membasahi tubuh Batz dengan lidahnya. Ia tidak membiarkan barang seinchipun luput dari kecupannya.

Kemerahan yang dibuat oleh Nae sangat kontras di tubuh Batz yang putih.

Nae kembali mencium bibir Batz dan tersenyum puas dengan hasil karyanya.

Batz yang merasa tidak ada perlakuan dari Nae, mulai membuka matanya yang daritadi hanya menutup menikmati permainan Nae.

"Kamu kenapa?" tanya Batz dengan napas terengah karena nafsu.

Ms. CEO (II)Where stories live. Discover now