She's Mine

2.5K 141 104
                                    

Keesokan harinya, Nae sudah bangun terlebih dahulu. Saat ini, ia sedang memperhatikan wajah Batz dalam-dalam. Ia rekam setiap guratan dari wajah teduh milik sang istri.

Lengkungan senyum terus mengembang dari wajah Nae kala melihat Batz yang masih sangat terlelap dalam dekapannya.

Karena merasa udara pagi masih sangat dingin, Batz mengeratkan pelukannya pada tubuh Nae yang membuat Nae semakin tersenyum menatap Batz.

Batz merapatkan tubuhnya pada Nae, ia menaruh wajahny di ceruk leher Nae yang membuat Nae ikut mengeratkan pelukannya. Nae juga mengelus rambut Batz sehingga sang empunya semakin terlelap.

Dua jam berlalu. Batz membuka matanya dan tersenyum mendapati hidungnya bersentuhan dengan leher Nae.

Batz mendongakkan wajahnya dan mendapati Nae yang masih terlelap.

Rupanya, saat Nae mengelus rambut Batz, ia terbawa suasana hingga kembali terlelap.

Batz melepaskan pelukan mereka perlahan dan mulai bangun lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Satu jam berlalu, Nae terbangun dan tertawa akan kelakuannya. Dia yang berniat melihat wajah bangun tidur Batz malah kedahuluan oleh sang istri.

Nae beranjak ke kamar mandi. Sebelumnya, ia melihat ke box tempat tidur abang adek, namun, ia tidak mendapati mereka dan ia melanjutkan untuk ke kamar mandi.

Usai mandi, Nae menghampiri Batz yang sedang membuat susu coklat untuk sarapan mereka.

Nae memeluk Batz dari belakang dan mengecup pundaknya yang masih tertutup pakaian.

"Abang adek mana, yang? Kok aku ga liat?" Tanya Nae sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah.

"Tadi Mamahku sama Mamahmu kesini pagi-pagi, minta izin bawa mereka. Padahal baru aku mandiin" ucap Batz menghela napas sembari mengaduk dua gelas susu coklat.

"Astagaaa anakku diculik" panik Nae yang membuat Batz menoleh ke arahnya dan menatapnya malas.

"Hehehehe maaf, yang" ucap Nae takut melihat tatapan Batz. Nae mengecup pipi Batz mengambil gelas susu coklat mereka lalu membawanya ke meja makan.

"Kamu mau kemana hari ini?" Tanya Batz yang sedang mengoleskan selai strawberry di keempat roti tawar di hadapannya.

"Aku di kantor aja. Banyak kerjaan. Banyak berkas yang harus aku urus. Kenapa, sayang?" Tanya Nae yang sedang meneguk air mineralnya.

"Nanti aku mampir ya, tapi aku mau ketemu Aom dulu" ucap Batz memberikan dua roti yang di atas piring ke hadapan Nae.

"Dengan senang hati, your majesty" Nae menundukkan kepalanya seperti seorang yang sedang hormat dan sukses membuat Batz memukul lengannya lalu mereka tertawa bersama.

Kepala pegawai tersenyum mendapati kemesraan hangat yang kembali berbunga di rumah ini. Ia berharap akan selamanya terus bermekaran.

Saat ini, Nae sudah berada di kantor. Ia sedang sangat sibuk dengan beberapa berkasnya hingga ia tidak sadar akan kedatangan seseorang ke dalam ruangannya.

"Sibuk banget?"

Nae mendongakkan kepalanya untuk melihat si pemilik suara. "Eh.. Ninew.. Sejak kapan?"

"Sejak kamu sangat sibuk berkutat dengan kertas-kertas penuh tulisan itu" Ninew sudah duduk di kursi hadapan Nae. Matanya melirik ke arah berkas-berkas Nae dan tersenyum.

"Hahaha maaf ya. Lagi sibuk banget. Ada apa?" Tanya Nae menutup berkasnya dan menatap ke arah Ninew yang sedang memainkan hpnya.

"Kangen" ucap Ninew menatap mata Nae. Nae sedikit kaget dan menatap Ninew seolah bertanya maksud lo??

Ninew berdiri dan menghampiri Nae lalu mengecup pipinya. Nae yang kaget hanya bisa terdiam.

Tanpa basa-basi, Ninew duduk di pangkuan Nae dan menekan tengkuk Nae.

Wajah Nae ia hadapkan pada lehernya. Nae berontak namun Ninew semakin kuat menekan kepala Nae.

"Nae.."

Ninew berbalik badan dan berdiri dari pangkuan Nae. Ia tersenyum menatap Nae. Dan merapihkan pakaiannya yang sempat kusut.

Batz mendengus malas dan menghampiri keduanya. Nae berdiri dan sudah berada di samping Ninew yang berhadapan dengab Batz.

Plak!

Nae menutup mulutnya tidak percaya. Bahkan Ninew membulatkan matanya karena terlalu terkejut.

"Sayang.." Ucap Nae mendekati Batz. "Keluar!" Ucap Batz datar dan menatap tajam.

"Sayang..." Nae memanggilnya lebih lembut. Tangannya menggenggam tangan Batz dan mengelusnya.

"KELUAR!" Teriak Batz menggema di ruangan Nae.

----

Hay... Sengaja pendek ya.
Nih udah gw post, untuk para penagih cerita.

Bye, readers.. Enjoy reading. Hahaha
🏃🏃🏃

Ms. CEO (II)Where stories live. Discover now