Hari-hari berlalu. Hari ini merupakan hari kelahiran untuk anak kembar BatzNae.
Batz sedang berada di rumah sakit bersama Aom, Mamahnya, Papahnya, Mamah Nae, kak Fon dan juga Tina.
Nae sedang berada di Dubai sedangkan Darin di China.
'Aom Calling'
"Halo.." Jawab Nae saat sedang bercengkrama sebelum rapat.
"Bisa pulang? Batz di rumah sakit, ia akan melahirkan" ucap Aom berusaha tenang saat memberitahukan keadaan Batz.
"What?? I'll be there ASAP. Wait for me, please" ucap Nae panik.
"Ga bisalah, Nae. Inikan darisananya" ucap Aom malas mendengar permintaan Nae.
"Oke. Oke. Jaga dia. Gw akan segera kesana"
"Sip"
Aom memutuskan sambungannya dan kembali masuk ke ruangan Batz.
"Udah gw telepon. Akan segera pulang" ucap Aom mengelus dahi Batz.
"Kayaknya gw ga bisa nunggu. Mereka mau keluar" ucap Batz.
Aom segera memanggil dokter dan masuk untuk menemani Batz sementara Nae masih dalam perjalanan.
Di Dubai, Nae sudah meminta izin untuk kembali ke Thailand dikarenakan istrinya akan melahirkan. Hal yang tidak ia duga sebelumnya. Mengingat hasil terakhir mereka kontrol kandungan adalah masih dua minggu lagi.
Alhasil, Nae pergi ke Dubai dan meninggalkan proses kelahiran anak mereka.
Sementara itu, Batz sedang menjalani proses kelahiran normal. Ia dibantu oleh dokter, perawat dan Aom yang berada di sampingnya untuk menyemangatinya.
Tidak butuh waktu lama, anak kembar BatzNae telah lahir dalam keadaan sehat.
Setelah semua proses persalinan, Batz dipindahkan ke ruang rawat inap berfasilitas terbaik sementara sang bayi masih di urus oleh petugas rumah sakit.
Tidak lama kemudian, si kembar datang dengan di gendong oleh dua perawat. Si kembar di taruh masing -masing sisi kanan dan kiri Batz. Batz dan seluruh orang yang ada di ruangan tersenyum bahagia menyambut kedatangan si kembar.
"Siapa namanya, sayang?" Tanya Mamah Nae yang berada di samping kanan Batz tempat si kembar lelaki berada.
"Lazuardi Isandro Suthatta untuk si abang," ucap Batz melihat ke arah anak lelakinya. "Dan Aurora Sabine Suthatta untuk si adek."
Semua tersenyum mendengar nama yang diberikan untuk si kembar.
"Nama yang keren." Komen Aom dan disetujui oleh semuanya. "Aku dan Nae yang memikirkan saat kami baru berencana ingin memiliki mereka" jawab Batz berkaca-kaca karena ia sedih tidak mendapati Nae di proses kelahirannya
"Dia sedang di jalan. Bukan mau dia juga. Kan kemaren-kemaren saat kalian kontrol, masih dua minggu lagi" komen Aom mengingatkan agar sahabatnya tidak bersedih.
"Iya. Aku hanya sedih ia tidak menemani momen bahagia di tepat waktunya" ucap Batz bersedih.
Karena ikatan batin yang kuat, saat Batz bersedih, abang-adek ikut menangis. Suara tangis mereka menggema di ruangan.
"Kamu jangan bersedih, Batz. Mereka juga jadinya bersedih" ucap Mamah Batz. Batz mengangguk dan membawa abang-adek ke dalam rangkulannya.
Setelah di beri ASI pertama, abang-adek tertidur dalam pelukan Batz. Sementara keluarga mereka berbincang bahagia membahas kelahiran anggota keluarga baru.