"Hah? Gue? Gue sukanyaaa...," ucapku terputus.
Langkah kami semakin mendekat ke arah mobil. Aku masih berpikir akan menjawab apa pertanyaan Radit barusan. Ekspresi Radit pun nampak sedikit menantikan jawabanku. Ingat Len.. Sedikit.. Just a little..
"Gue sukanya Lo..," ucapku nyeplos.
Ekspresi Radit berubah seketika.
"Yuk masuk. Kita udah sampe mobil nih..," Radit terlihat mengalihkan pembicaraan.
Valen.. Lo kenapa sih? Bodoh banget jawaban Lo. Mau ditaruh mana muka Lo. Bukannya Radit tambah suka, mungkin dia bakal ilfeel sama Lo, rutukku.
***
Aku baru saja menutup buku pelajarannya. Ia berniat menyudahi kegiatan pengulangan materi hari ini. Ponsel yang sedari tadi tertidur manis di nakas samping tempat tidur telah tidak berada di tempat mulanya. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan aku.
Berbagai aplikasi telah kubuka. Sama sekali tidak ada yang menarik untukku. Kuletakkan kembali ponselku ditempat semula.
Setelah menggosok gigi dan membersihkan wajah, ku matikan lampu dan bersiap tidur. Selimut baru saja kutarik agar menutup tubuhku. Menghindari dari dinginnya malam.
Drrtttt.....
Ponselku bergetar singkat. Aku pikir bukan notifikasi media sosialku, karena tadi paket datanya baru saja kumatikan dan Wifi rumah yang dalam tahap perbaikan tentu saja tidak bisa digunakan.
Apa mungkin dari operator ya? Siapa lagi yang mau sms selain Mama sama Papa. Itu juga intensitasnya semakin berkurang setelah mereka memiliki media sosial. Mereka lebih suka menggunakan media sosialnya dengan alasan biar hitz. Ah satu lagi tujuan terselubung yang kini ku ketahui dari alasan mereka memiliki media sosial. Stalk semua akunku, dan menjadikan becandaan saat kumpul keluarga.
Segera kuaktifkan kembali ponselku. Sebuah nama muncul di layar pengunci ponselku beserta sebagian isi teksnya. Radit.
Tolonglah hatiku yang akan meletup bahagia terbang jauh ke langit ke 7.
Oke Valen. Santai dong. Paling dia cuma ngomongin sesuatu tentang hubungan kalian yang pura-pura. Inget PURA-PURA.
Ah.. Peduli amat sama pura-pura. Intinya aku bahagia sekarang.
From: Radit.
Lagi ngapain Len? Kok line gue gak dibales?
What...??? Dia nge-line? Duh bodoh. Kenapa paket datanya aku matiin coba?, aku merutuk sendiri.
From: Me
Hehe.. Ini lagi tiduran. Tapi belum mau tidur kok. Hehe belum ngantuk😊. Sorry tadi data gue matiin. Kenapa Dit?
Jujur aku sedikit berbohong dengan pesanku. Aku saat ini sudah mengantuk. Tapi demi Radit, gapapa deh. Pokoknya gak boleh tidur dulu.
Setelah pesan itu terkirim, selang beberapa menit Radit langsung menjawab pesanku. Bukankah ini sebuah kemajuan pesat?.
From: Radit.
Gue mau cerita nih sama Lo. BTW, serius belum ngantuk? Ini udah malem loh.
From: Me.
Belum kok serius. Ya udah cerita aja lagi.
Sungguh. Saat aku mengetik ini, mataku sudah 5 watt. Rasanya sudah sangat sulit untuk membuka mata. Ngantuk berat.
1 menit.
2 menit.
4 menit.Ponselku bergetar pendek. Kubuka lock screen dengan mata sudah sangat sangat sangat mengantuk.
From: Radit
Gue besok mau full day sama Cilla. Sebagai langkah pendekatan baru. Bantu deketin gue ya. Kasih saran juga kalo gue ngelakuin kesalahan.
Belum sempat ku baca, mataku sudah sangat mengantuk. Benar-benar mengantuk. Dan akhirnya mataku benar-benar tertutup. Aku benar-benar tertidur. Maafkan aku Radit yang tidak membalas pesanmu.
Kurasakan ponselku bergetar ringan. Tapi aku sudah malas sekali membuka mata. Jadi sampai jumpa esok pagi disekolah Raditku (yang masih mencintai Cilla)
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC SHOP [COMPLETE]
Teen Fiction"Lo mau jadi pacar gue?" "Tapi bukan pacar seperti biasanya!" "Namun mengapa kamu tak mencoba untuk menengok ke belakang. Cobalah tengok sejenak kesana. Kelak kau temukan sebuah cinta dibalas cinta. Sebuah sayang dibalas sayang. Bukan seperti dulu d...