"Kak Valen.. Kami benar-benar minta tolong ya! Hanya satu hari saja kok," seorang adik kelas meminta bantuanku.
Aku harus menjawab apa? Sekolahku memiliki acara hari jadinya. Harusnya aku sudah purna tugas sejak lama. Tapi kenapa tiba-tiba seperti ini?.
"Emang anggota yang lain kemana?,"
Jujur saja, aku ingin membantu mereka. Tetapi di satu sisi, mengingat statusku sebagai siswi tingkat akhir menjadi salah satu alasanku sedikit berat menerimanya.Bahkan jadwal pemadatan materi sudah sangat amat padat. Aku harus bagaimana?.
"Yang lain juga sibuk jumbara Kak. Yang ngga, cuma sekitar 3 anak,"
Aku mendengus. Aku benar-benar bingung saat ini.
"Ada apaan sih? Eh, bukannya lo adik kelas ya?," Gita ikut nimbrung dengan segelas es teh ditangannya.
"Iya Kak. Ini mau minta tolong Kak Valen sebagai petugas kesehatan buat acara lomba ulang tahun sekolah," adik kelas tadi menjelaskan.
"Lah, bukannya Valen udah pensiun?,"
"Iya, tapi kami kan sedang persiapan jumbara. Jadi tenaga anggotanya kurang,"
Gita mengangguk-angguk.
"Bukannya 3orang itu cukup ya?," aku mengarahkan untuk kembali ke topik.
"Tapi mereka tetap butuh bantuan kak," dia beralasan.
"Ya udah sih Val, bantu aja lagi..," Gita menengahi.
"Ya udah deh.., " aku mengalah. Aku menyetujuinya.
Tidak masalah bukan?.
-
Radit sepertinya sudah masuk sekolah. Tapi aku peduli apa. Aku sudah bertekad untuk tidak mencampuri urusannya. Biarkan saja dia. Toh aku memiliki kehidupan yang harus diperhatikan.
"Git.. Ke kantin yuk!," ajakku.
"Lah.. Lo gak bawa bekal? Tumben banget..,"
"Gue bawa kok. Cuma lagi pengen makan di kantin aja,"
"Oke. Yuk! Gue juga laper nih," dia meng'iya'kan.
Kantin sudah ramai. Jam istirahat memang sudah dimulai sejak 10 menit yang lalu. Jadi jangan salahkan, jika cukup sulit mencari tempat untuk saat ini.
"Duduk dimana nih?," keluhku.
"Ah.. Itu ada Kefas. Gabung sana aja!," usul Gita.
Kefas sepertinya sedang menikmati makanan pesanannya. Dia hanya duduk sendiri. Tapi lihat saja, banyak sekali tatapan yang ingin duduk bersamanya hanya sekedar makan bersama.
"Jahat lo. Gak ajak kita..," ucapku langsung.
"Sorry, gue tadi kelaperan banget. Makanya langsung kesini,"
"Terserah deh. Eh ini apaan Fas? Kayanya enak?," Gita mencomot kentang goreng, sepertinya pesanan Kefas.
"Alah.. Ngomong aja mau minta. Pake sok tanya segala!," lirihku.
"Nah itu tau. Kefasnya aja gak peka kalo gue pengen kentang!," Gita menambahi.
Obrolan mengalir begitu saja diantara kami. Cerita tentang satpam sekolah yang katanya bertemu si penunggu sampai guru yang salah kirim pesan untuk kekasihnya di grup kelas.
"Gimana bisa coba?," tanyaku
"Iya, jadi tuh katanya Pak Hendri kirim kalimat 'jangan marah dong sayang. Cuma kamu satu-satunya yang ada di hatiku'. Apa gak malu coba," Gita bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC SHOP [COMPLETE]
Teen Fiction"Lo mau jadi pacar gue?" "Tapi bukan pacar seperti biasanya!" "Namun mengapa kamu tak mencoba untuk menengok ke belakang. Cobalah tengok sejenak kesana. Kelak kau temukan sebuah cinta dibalas cinta. Sebuah sayang dibalas sayang. Bukan seperti dulu d...