Mila masih menatap di cermin toilet. Menenangkan degupan jantungnya yang terus berdegup kencang. Pipinya yang masih merah membuat ia malas masuk kelas.
"Andre gue suka sama lo!" Batin Mila.
"Mulai sekarang gue bakal berjuang ngedapetin lo dengan cinta gue yang tulus." Mila tersenyum menatap cermin.
Satu kata terngiang di kepala Mila, 'Letta!' Ia lupa jika ia harus menunggu Letta di kantin namun ia malah pergi begitu saja.
"Apa gue balik ke kantin aja ya?" Pikir Mila.
Letta kembali ke kelas, menumpahkan kekesalannya pada buku bagian belakangnya. Mulai mencoret coret bukunya dengan pulpennya. Bagaimana tidak kesal, cowok itu seenaknya saja mengumukan berita yang tidak jelas.
Beberapa cowok meminta id line dan nomor hp Aletta. Aletta menyenderkan kepalanya diatas meja sambil mengotak atik hpnya, banyak pesan dan notif ia membalasnya satu persatu.
Disisi lain Mila kembali ke kantin untuk menjemput temannya itu. Mila mencari Letta tapi tidak ada. Hanya masih terlihat beberapa anak cowok yang masih makan dan menyeruput tehnya.
Tanpa disadari saat ia akan berbalik, bukannya pandangan sekolah yang ia lihat, melainkan dia. Ya! Itu Andre.
'Kenapa dia masih disini? Gue cari letta malah ketemu Andre. Kenapa seakan akan dunia ini sempit' batinnya.
"Nyariin Letta?"
"I-iya, Letta udah balik ya?" Andre mengangguk.
"Yaudah, makasi kak, aku balik dulu." Mila tersenyum, bahkan bisa bicara dengannya saja, menurutnya sudah cukup bagus. Baru saja melangkah ia menghentikan langkahku.
"Entar pulang sekolah bareng gue. Gue tunggu di parkiran, lu tau kan tempatnya?" Tanya Andre.
"I-iya kak."
"Satu lagi. Lo lucu kalau pipi lo lagi merah jadi jangan ditutupin." Pipi Mila kembali lagi, mungkin hari ini ia akan periksa ke dokter kenapa pipinya selalu merah jika di dekat Andre.
"Kak, aku balik ke kelas, kasian Letta sendirian." Andre mengangguk tersenyum.
****
"Lu kemana aja? Gue hari ini dapet sial banyak tau! Kesel!""Let maaf gue tadi ditarik sama Kak Andre, gue tadi ke toilet bentar. Emang ada apa sebenernya? Cerita sama gue sini." Ucap Mila.
"Lo tau gegara gue ga sengaja numpahin minuman, gue jadi pacarnya! Masuk akal ga sih! Bahkan gue ga tau dia siapa! semuanya yang ada di kantin tuh denger! Emang dia pikir siapa!" Letta masih dengan wajah kesalnya.
"Dia itu anak pemilik sekolah ini. Most wanted, ganteng, keren, siapa yang ga bakal mau sama dia."
"Gue ga peduli siapa dia yang jelas gue gak suka sama tuh cowok!"
"Iya deh iya..."
"Hari ini kayaknya bakal jamkos gegara semua guru lagi rapat buat acara camping besok sabtu." Letta mengangguk.
Drttt
Hpnya bergetar, entah siapa lagi yang mengirim pesan chat. Ia terlalu bosan menjadi anak baru, ingin kembali ke sekolah lamanya bertemu dengan teman yang asik tanpa ada masalah seperti ini. Ia membuka pesan chat sepertinya itu dari Kak Milan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Fantasy-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berur...