Pukul 23:45
Aletta sedari tadi menunggu Angga untuk menjemputnya tapi nyatanya Angga tak kunjung datang. Aletta memutuskan untuk tidur di sofanya.
Tapi beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Milan akhirnya yang membukanya karena Aletta masih tertidur nyaman di sofanya.
"Lu sapa?" Tanya Milan dengan tatapannya yang dingin.
"Gue Angga, temennya Aletta."
"Ada urusan apa lo sama adek gue?"
Jadi kakaknya letta itu milan? Anjing milan bukannya temennya Axel? Axel kan musuh gue masa dia kaga tau gua. Bisa batal rencana gue nanti.
"Gue mau ngajak dia pergi."
"Lu tau jam segini ga baik buat cewekkan? Kenapa lo ajak adek gue buat pergi? Malem malem adek gue mau lo bawa kemana?" Milan mempertegas nada bicaranya. Ia hanya khawatir jika adeknya kenapa kenapa. Bahkan ia tau jika orang yang dihadapannya sekarang adalah musuhnya Axel. Milan hanya berpura pura tidak tau.
"Gue mau..."
"Heh lu jadi cowok yang teges. Kenapa jadi bingung hah?!" Suaranya mulai keras membuat Aletta terbangun dan segera melihat yang terjadi di luar.
"Angga lama bat jemput gue."
"Dek lu masuk." Ucap Milan
"Ga mau, gue mau ikut Angga. Cuma sebentar kok kak."
"Lu mau kemana Let? Kalau diapa apain lu gimana? Dia cowok ga baik."
"KAK! Jangan ngehina temen gue. Lagian gue sebentar doang ga lama. Gue sama Angga mau nongkrong doang di cafe." Ucapnya bohong.
"Gue ga ijinin lu keluar."
"Gue ga butuh ijin kak Milan." Aletta melangkahkan kakinya, menjauh dari tempat Milan berdiri. Digenggamnya tangan Angga lalu pergi dari tempat milan berada.
"Shit!"
"Gue harus telpon Axel." Milan membuka ponselnya dan mencari nomor Axel.
Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif....
"Shit! Semoga adek gue gak kenapa kenapa." Ucap Milan frustasi.
****
Mobil melaju dengan kencang menuju area balapan. Aletta sedikit terasa takut tapi semua itu hilang karena akhirnya Angga menyesuaikan kecepatannya kembali.
"Angga maafin kak Milan, kak Milan emang kayak gitu orangnya."
"Gak papa Let, salah gue juga ngajak lo keluar malem banget."
"Iya ini yang pertama kalinya buat gue. Gue cuma pingin ngerasain dunia malemnya anak muda."
"Iya Let."
Ponselnya bergetar di dalam tasnya. Aletta tau jika adalah notif dari Milan.
Milanbego
Dek lu ati ati, semua cowok yang keliatannya baik ga selalu baik di depan lu. Gue takut lo kenapa napa. Cepet pulang.Aletta hanya membaca pesan dari kakaknya. Aletta cuma pingin ngerasain dunia malam anak muda. Aletta ga mau ngelewatin masa muda dengan berdiam diri di rumah. Ia ingin membersihkan otaknya dari Alex mungkin dengan cara ini ia bisa berhenti berfikir tentang Alex
"Kenapa Let?"
"Enggak papa, kak Milan cuma bilang cepet pulang." Angga mengangguk.
Lu polos makanya jadi cewek jan polos polos
Dari lamanya perjalanan akhirnya Angga dan Aletta sampai ke tujuannya. Terlihat banyak anak yang berkumpul dengan teman segenknya. Tapi salah satu pandangan tertuju kepada cowok yang memakai mobil sport berwarna putih.
Itu kak Axel!
"Ngapain kak Axel disini? Jangan jangan musuhnya Angga kak Axel." Batin Aletta.
Aletta sempat tak percaya, ia mencoba mengucek matanya dan benar pemilik mobil sport warna putih itu adalah kak Axel. Bagaimana jika Axel mengadu pada kakaknya. Ia takut terkena ocehan marah kakaknya karena ia berbohong kepadanya.
Tak lebih dari itu mengapa Bella dan teman segenk nya itu juga ikut gabung bahkan berbicara pada Angga. Jika Bella temannya Angga maka musuhnya adalah Kak Axel dan Kak Milan.
Bella melihat Aletta sedang melamun. Ia membuat rencana dengan Angga. Ia ingin balas dendam kepada Aletta karena pernah membuat malu dirinya dan teman temannya.
Axel keluar dari mobilnya lalu menghampiri Angga untuk mengajaknya balapan sekarang. Jika ia menang maka yang kalah akan menuruti satu permintaan yang menang.
"Aletta?" Ucap Axel tiba tiba yang membuat lamunannya buyar.
"Eh kak Axel."
"Lu kenapa disini?"
"Gue mau liat kak Angga balapan." Ucap Aletta.
"Mending lu pulang, disini ga baik buat cewek polos ke lu Let."
"Lu udah dapet ijin dari Milan?"
"Udah kak."
"Ga biasanya Milan biarin adeknya ke dunia malem. Lu ga bisa bohongin gue Let."
"Iya kak gue bohong."
"Let lu pulang disini ga baik buat lu." Angga mencegahnya. Ia langsung menarik Aletta dan akan menjalankan rencananya yang sudah diatur oleh Bella.
"Lepasin Letta!" Ucap Axel dengan tegas.
"Eh udah jangan bertengkar!" Ucap Bella.
"Lu diem." Ucap Axel.
"Lagian Aletta itu emang dari sanannya kan udah murahan. Semua orang tau kok mana yang mahal sama yang murah." Ucap Bella lagi.
"Jaga omongan lo!" Ucap Axel dengan tegas.
"Gue gak terima!"
"Gue juga gak terima kalau temen gue digituin. Jadi minggir sebelum gue kasar." Bella menggeser tubuhnya untuk membiarkan Axel lewat.
Tanpa sadar ada sebuah motor dari belakang yang sengaja menabrak Aletta. Aletta menoleh lalu motor yang cepat itu menabraknya. Ia terjatuh dan tergeletak di jalan. Motor yang menyerempetnya tadi lansung pergi.
Setetes air matanya turun dan mengalir lalu pandangannya kabur.
'Maafin Letta kak Milan.'
Akhirnya selesaiii tp masih ada lagii ya tunggu di part selanjutnya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Fantasy-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berur...