Sepulang sekolah Mila dan Andre akhirnya mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Aletta sekalian ingin tau keadaan Letta. Ia juga mengajak Athalie, Axel dan Dila juga ikut menengok kondisi Aletta. Tapi Dila tidak langsung ke rumah sakit melainkan mampir ke MCD untuk membeli makan siang untuk Milan. Jadi Dila menyusul.
Mila membuka pintu kamar rawat inap Aletta. Ia menatap temannya itu yang terbaring lemah di kasur putih. Paras cantiknya kini berubah menjadi pucat. Badannya terlihat lebih kurus dari biasanya. Belum lagi perban yang berada di kepala Aletta dan sedikit luka lecet di tangannya. Ada rasa penyesalan karena ia tidak pernah bisa melindungi Aletta dan malah menyakiti hati sahabatnya itu. Ia tidak mau kehilangan Aletta.
Mila sadar jika ia egois, selama ini ia terlalu mementingkan dirinya sendiri. Disaat Aletta butuh teman pergi ke kantin atau kemana Mila lebih menyibukkan dirinya dengan apapun alasannya. Ia ingin meminta maaf pada Aletta namun apakah Aletta bisa dengar? Ia jadi teringat pesan terakhir dari Aletta malam itu di whatsappnya.
Flashback on
Aletta_cute
Malem2 ikut gue kuyKemana?
Ke cafe bareng Andre juga
Gue udah ada acara
Acara? Sama siapa?
Gue mau liat Angga balapan
Daripada gue jadi nyamuk dan malah ganggu mendingan gue sama Angga.
Yaudah si gue jg ga maksa. Lagian gue juga ga peduli lu mau siapa. Lu kan bkn sahabat gue lagi ngapain jg hrs peduli.
Iya lu ati ati di jalan. Jagain pipi lo ntar merah lagi bawa ke dokter.😂
Ia hanya membaca pesan terakhir Aletta tanpa membalasnya. Lebih baik ia turun ke bawah dan segera berangkat karena Andre sedari tadi sudah menunggu. Ia tidak mau prioritasnya itu menunggu terlalu lama dan membuatnya bosan.
Flashback off
"Let lu bangun gue kesepian di kelas. Lu bisa denger gue gak? Gue minta maaf Let udah buat lu susah dan ngerepotin mulu." Ucap Mila.
"Let lu tau tadi bu Savitri ngumumin hasil ujian Ipa tertinggi. Dan Lo yang dapet nilai tertinggi itu. Kenapa ga masuk sih Let, biasanya kan lu paling demen kalo lu tau nilai lu tertinggi dan bagus. Bahkan Bu Savitri nyiapin hadiah cuma lo nya ga masuk."
"Let Ayo masuk ke sekolah kesian hadiahnya nganggur. Lu kan saingan gue ntar kalo gue ambil gimana?"
"Let kenapa lu tidur terus? Ga bosen napa."
"Let lu adalah sahabat gue sampai kapanpun gue ga bakal lupain itu."
"Let gue mau protes, kemarin malem lu bilang ke gue. Ati ati di jalan tapi kenapa jadi lu yang ga ati ati?"
"Let ayo bangun." Isakan tangis Mila mulai terdengar lalu Andre memberikan sapu tangan yang dibawanya. Ia menepuk pundak Mila berharap sabar menunggu temannya sadar kembali.
"Let kalau gue digangguin lagi sama Dinda Tita sama temen temennya gimana? Sapa yang lindungin gue nanti? Kan biasanya elo yang ngelawan mereka." Mila tak henti hentinya berbicara dan ingin membuat Aletta bangun. Tapi semua itu tak ada balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Fantasy-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berur...