Pagi yang cerah bagi Angel, hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia pun langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dari kuman kuman yang menempel di tubuhnya itu. Setelah itu ia memakai kaos putih polos lalu memakai rok hitam di atas lutut. Lalu mengikat rambutnya, tak lupa ia juga mengoleskan liptin tipis pada bibirnya agar tampak segar.
Ia keluar dari kamarnya, mencari keberadaan cowok yang menjadi penyemangatnya saat ini. Senyumannya mengembang karena cowok itu berada di depannya sekarang. Entah kalimat apa yang membuatnya akan berdebar. Namun tatapannya sangat dingin, tapi semua yang ia pikirkan ini ia coba lepaskan. Mencoba berfikir positif mungkin lebih baik.
"Minggir."
"Enggak mau!" Angel merentangkan kedua tanganya untuk menghalangi agar cowok bertubuh tinggi itu tidak segera pergi. Ia hanya ingin memastikan saja.
"Ucapin sekarang ya Alex, Alex ga lupakan kata kata Angel kemarin?"
"Ngomong apa sih lo." Alex berbalik badan mengambil jalan lain. Ia kembali masuk ke kamar. Menutup pintunya dengan suara keras. Membuat Angel kaget dengan suara bantingan pintu itu. Angel menghela nafasnya.
Supir itu tengah ada di dapur untuk mengambil beberapa minuman. Melihat Angel termenung akhirnya Pak vito menghampiri Angel sambil membawa botol minumannya.
"Kenapa Angel?"
"Alex lupa sama ulang tahun Angel." Pak Vito baru ingat kalau sekarang adalah hari ulang tahun Angel.
"Oh iya Pak Vito belum ngucapin ya. Selamat ulang tahun Angel, semoga panjang umur, sehat terus. Kadonya nyusul ya... Pak Vito belum sempat beli."
"Iya pak Vito makasi. Ga usah di kado, diucapin aja udah sukur sukur." Angel tersenyum namun tidak dengan pikirannya.
"Angel mau dianter kemana, biar Pak Vito yang anterin kamu. Daripada ulang tahun sendirian."
"Pengennya ke taman deket sini tapi kalau sendirian ga ada Alex mending ga jadi."
"Coba Angel tanya dulu ke Alex sapa tau mau nemenin. Pak Vito tunggu di bawah aja ya." Angel pun langsung mengetuk pintu dan cowok tatapan dingin itu keluar.
"Lex temenin Angel ke taman."
"Ga." Cowok dingin itu langsung menutup pintu kamarnya. Menghiraukan ajakan Angel.
"Alex gue salah apa?! Jelasin biar gue bisa intropeksi. Tolong keluar!" Angel mengedor ngedor pintunya dengan keras. Membuat berisik tempat itu termasuk penghuni dalamnya.
Tak tahan mendengar suara gedoran pintu yang cukup keras akhirnya sosok dingin itu membuka pintunya.
"Berisik."
"Jelasin Lex! Gue punya salah apa?!"
"Ga salah."
"Trus kenapa lo bersifat dingin ke gue? Jelasin."
"Terserah."
"Lex!" Alex kembali menutup pintunya. Angel menyerah, mungkin benar jika Alex memang lupa dengan hari ulang tahunnya. Angel kembali ke kamarnya, mencari foto dengan sahabatnya di kotak kecil. Ia rindu dengan teman smpnya.
Ia terhenti saat melihat foto seorang cowok yang sedang merangkulnya dari belakang. Ya itu mantan Angel sebelum ia bertemu dengan Alex. Ditatapnya foto cowok bertubuh tinggi itu. Dan bertanya tanya pada dirinya sendiri tentang keadaanya sekarang. Bahkan Arya tak pernah lupa dengan hari ulang tahunnya.
Jika saja ia menolak pertunangan ini mungkin hubungannya dengan Arya masih berjalan dengan baik. Tiap tahunnya Arya selalu datang ke rumah dan membawa kado untuknya. Ia rindu itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Fantasy-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berur...