promise

299 39 39
                                    


Pelajaran telah selesai, kami berdua akhirnya pulang disusul dengan supir. Angel masih menggerutu kesal. Ia menyesal meminjamkan bolpen kepada Alex. Pada intinya bolpen itu hanya dibuat mainan. Ia bisa stress jika terus terusan begini.

"Pak kita mampir ke restoran terdekat disini." Ucap Alex.

"Pak langsung pulang aja. Ga usah dengerin Alex."

Alex berdecih
Ia lapar, bagaimana bisa gadis disampingnya ini membiarkan kelaparan. Ia juga tidak mau kalah dengan gadis sebelahnya.

"Pak kita beli makan."

"Ga usah dengerin pak! Tetep pulang." Rengek Angel, akhirnya supir itu menganggukkan.

"Maksud lo apa ngebiarin gue kelaperan?" Tanya Alex.

Dagunya mendongak ke atas, nada berbicaranya seakan menantang. Rahangnya terlihat kokoh, membuat Angel semakin geram. Angel mencubit pipi Alex.

"Ahh!"

"Sakit bego lepasin."

Angel melepaskannya lalu tertawa. Dalam hatinya ia ingin melakukannya lagi. Tapi pipi cowok sebelahnya ini sangat tirus. Bahkan hanya kulit saja tanpa ada daging menurutnya. Jika dibandingkan pipinya lebih empuk pipinya dibanding sebelahnya.

"Maksud lo juga apa pinjem bolpen cuma dibuat mainan doang?!"

"Jawab pertanyaan gue dulu."

"Gue biarin lo kelaparan biar lo kapok. Biar ga gangguin gue. Ngerti?"

"Dih, lu duluan yang ganggu gue duluan."

"Lagian salah siapa bawa bolpen cuma satu."

"Eh untung untungan ya gue pinjemin!"

"Ga lu pinjemin juga ga butuh aslinya."

Dalam perjalanan mereka hanya bertengkar memperdebatkan masalah sepele. Hanya hal kecil, hanya bolpen yang dibahas. Sampai pada apartemennya mereka berdua turun lalu masuk ke dalam apartemen mereka.

"Pak tolong beliin saya makanan. Terserah makanan apa."

"Iya." Supir itu menganggukkan lalu melenggang pergi.

"Heh bocah ikut gua." Alex menarik tangan Angel sambil membawa piyama.

"Ehh!! Lepasin!! Lo mau bawa gue kemanaaa!!"

*****
Tepat di depannya sebuah kolam renang apartemennya. Alex mengajaknya untuk berenang. Dia memang gila, bagaimana bisa dia mengajak  seorang perempuan yang bukan siapa siapanya berenang bersamanya.

"Gue ga ikut. Gue mau balik." Alex mencegahnya lagi.

"Lo tungguin gue."

"Gue cuma disuruh liatin lu renang doang?! Cih kurang kerjaan gue liatin lu berenang."

"Kalau misal kaki gue keram atau nafas gue tiba tiba berhenti lu bisa tolongin gue. Jadi lu duduk manis disini."

"Jadi gue disini cuma buat njaga keselamatan lu doang?"

"Yaps."

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang