keputusan

154 11 0
                                    

Angel memasuki kawasan sma harapan bangsa. Ia menuju ruang kepala sekolah. Setelah berbincang bincang dengan wali kelas dan juga kepala sekolah barulah wali kelas mengantarkanku ke kelasku saat ini. Aku bisa masuk ke kelas unggulan namun bukan sekelas dengan Alex melainkan dengan saudaranya yaitu Axel.

"Ini kelas kamu jadi perkenalkan nama kamu kepada teman temanmu agar temanmu bisa tau."

"Ehm hai semua! Nama saya Angel leticia. Saya anak baru disini. Saya pindah kesini karena urusan pribadi saya. Terima kasih."

"Ada yang ditanyakan lagi?" Tanya guru itu kepada murid lainnya.

"Eh lu kok bisa imut gitu si wajahnya?"

"Minta id line nya?"

Angel memperkenalkan diri dan mendapat sambutan baik dari temannya kecuali Axel yang hanya menganga melihat Angel bersekolah disini. Alex sama sekali belum tau hal ini dan ini cukup mengejutkan jika angel tau Alex dan aletta kembali berpacaran.

Dalam pelajaran Axel meminta ijin ke toilet untuk sekedar mengabari alex. Gurunya memberi izin lalu Axel segera melewati kelas saudaranya itu namun kelas saudaranya itu tidak lagi jam kosong. Axel mengirimkan pesan kepada Alex untuk segera ke toilet menemuinya.

Alex tengah memerhatikan gurunya dan mencatat apa yang dituliskan di papan tulis tiba tiba melihat arah hpnya yang bergetar secara terus menerus. Ia membuka pesan itu dan mendapati pesan dari saudaranya.

"Excuse me. Can i go to toilet?" Guru itu mengangguk lalu Alex pergi dari kelas untuk segera ke toilet terdekatnya. Dari ujung sana Alex lgsung ditarik masuk ke dalam toilet oleh Axel.

"Heh lu mau ngapain anjing!" Alex yang kaget malah mendapat pukulan ringan di kepalanya dari axel.

"Lu tau kabar angel sekolah disini?"

"Kaga." Ucap Alex dengan santai yang masih belum menyadari topik permasalahan.

"Angel sekolah disini sedangkan lo sama Aletta balikan? What the meaning of this?" Alex seketika melotot ke arah Axel. Ia tidak percaya dengan ini namun kenyataannya itu benar.

"Lu ga bohong?"

"Serius."

"Bel Istirahat kelas 10 menit lagi bakalan bunyi."

"Gue tau bego."

"Aletta udah tau wajahnya angel?" Alex menggeleng.

"Tapi Angel yang udah tau wajahnya Aletta."

"Dasar goblok sama aja bego." Ucap Axel menonyor kepalanya Alex lagi.

"Rencana lu apa kedepannya?" Alex menggeleng dengan waktu secepat ini ia tidak mempunyai rencana apapun.

"Lu harus jujur ke Angel. Tapi itu saran sangat ekstrim." Alex tidak bisa berpikir dengan jernih. Pikirannya kacau balau. Berantakan tak terduga.

Axel pergi dan tidak mau berlama lama membicarakan ini karena membuat gurunya curiga jika dia ijin lama-lama.

Axel kembali dan duduk di bangkunya kembali melihat satu menit tersisa untuk bel istirahat. Dan akhirnya semenit itu berlalu. Namun Angel tak keluar kelas sama sekali melainkan diam di tempat.

Alex yang dari toilet itu akhirnya keluar dengan ragu. Dan mulai ke kelas Aletta. Ia tidak peduli sekarang dengan Angel. Baginya Aletta lah yang paling penting. Meskipun di london hanya beberapa bulan saja namun ia sudah menahan rindunya ini bagaikan bertahun tahun.

Alex menuju adek kelasnya itu 11IPS1. Ia memanggil Aletta untuk keluar dari kelasnya. Dengan langkah cerianya Aletta keluar dari kelasnya. Aletta bergegas di kantin bersama Alex. Memesan makanan yang ada di kantin.

"Lex kenapa di london cuma sebentar?" Tanya Aletta.

"Karena gue sayang lo."

"Ish bukan gitu maksudnya."

"Semua alasan yang gue punya merujuk pada lo semua."

"Masa?" Alex mencubit kedua pipi Aletta dan membuat Aletta sebal namun baru kali ini ia melihat pipi Aletta blush.

"Ga usa gitu deh Lex. Serius dong ah."

"Ntar aja seriusnya sekarang main dulu." Kedua tangan Alex menangkup pipi Aletta.

"Lepasin deh Lex malu dilihat orang." Alex menggeleng.

Disamping itu Angel baru saja melangkahkan dirinya di kantin untuk sekedar mengenal lingkungan di sekolah ini. Ia melihat bangku kantin yang ada dipojokan sana.

'Sakit Lex.' Batin Angel.

Angel menahan air matanya sendiri lalu berusaha berlari tapi tak sengaja menabrak seseorang yang lebih tinggi darinya. Ya itu Andre.

"Eh maaf." Angel langsung berlari menuju toilet yang ada di dekat sana.

Ia menghapus air matanya dan mencoba menguatkan hatinya kembali. Bagaimana bisa ia melihat tunangannya bersama mantannya lagi. Sepertinya mereka balikan.

Angel keluar dan menemukan sekelompok wanita yang berdiri di dekat kaca toilet. Angel keluar melewati mereka namun salah satu dari mereka menahan Angel.

"Lu anak baru disini kan?" Tanya Dinda.

"Iya."

"Lu anak 12 IPS berapa?"

"12IPS1."

"Secerdas itu kah dirimu? Gue peringatin jangan berani sama sekelompok gue dan jangan terlalu sok dengan wajah baby face lo. Karena gue benci lo." Ucap Dinda lalu meninggalkan Angel sendiri di toilet.

Angel menelan salivanya, mengapa sekolah disini lebih sulit. Jika ia disuruh memilih Ia sebenarnya tidak betah disini. Sekolah ini terkenal dengan anak hitsnya. Jadi kebanyakan dari segala murid mempunyai sifat sombong di dalam hati mereka.

Angel kembali ke kelasnya lalu membuka buku pelajarannya. Membacanya namun kejadian yang menimpanya barusan membuat ia tidak nyaman.

Axel kembali di kelas lalu mencoba mendekati Angel dengan sekedar ngobrol biasa.

"Lu pindah kesini karena Alex kan?" Angel mengangguk.

"Alex balikan sama Aletta. Kenapa lo biarin Alex pergi ke Indonesia. Gue ga habis sama jalan pikiran lo."

"Gue emang sengaja kasih dia kesempatan buat memilih. Karena selama di london dia belum bisa mencintai gue dengan sepenuhnya. Gue sama dia selalu ada halangan. Ya sekarang bisa gue liat dimana dia memang lebih memilih Aletta. Kalau dia memang memilih gue, dia ga bakal susah ngejawab pertanyaan gue. Sudah bisa ditebak kalau dia bersama gue hanya ada paksaan namun bertepuk sebelah tangan." Ucap Angel.

"Makanya gue ga berniat buat ngehancurin hubungan mereka lagi. Gue memilih diam. Pada dasarnya cinta ga bisa dipakasakan jika masih ada satu nama yang masih ia tancap di tombaknya. Gue ga mau ngebuat hati gue sakit dan bersikap egois."

"Jadi lo bakal nolak perjodohan ini dan putus dengan Alex?" Angel mengangguk.

"Caranya?"

"Gue bakal bilang ke bokap."

"Jadi lo bakal mutusin Alex dan bilang ke bokap lo sekarang?"


Cuap cuap athor manis,
makan kayu makan buncis
Kamu lucu juga manis
Jangan lupa vote and coment ya

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang