Aku bisa sembunyikan air mata ini saat menyebut namamu tapi rasa sakit ini tetap memenuhi hatiku.
Perjalanan yang dilalui akhirnya sampai kepada tujuannya. Lokasinya sangat sejuk dan indah. Banyak pepohonan. Disamping itu ada lagi yang membuatku selalu dingin tanpa kepanasan. Dia Alex.
Semua siswa beserta kelompoknya wajib membuat tenda. Setelah tenda jadi barulah memulai kegiatan dan bermain games.
"Gue ga bisa bikin tenda njir.." tanpa banyak berbicara Alex langsung membantunya untuk memasang tenda.
"Entah kenapa kalau lo diem rasanya gue pingin ngomong terus sama lo. Meskipun ga lo jawab gue tau kalau lo tetep ngerepon meskipun di dalem hati." Alex mendengarnya meskipun samar samar. Tapi setidaknya Letta mempunyai perasaan yang lebih kepadanya hanya saja ia perasaannya tertutup oleh gengsi.
"Makasi." Alex hanya mengangguk.
Disisi lain Mila malah yang membuat tenda bukan Andre. Andre hanya menyuruh Mila tanpa membantu.
"Kak Andre bantuin dong. Jangan nyuruh terus."
"Gue?" Ia menunjukkan dirinya sendiri.
"Iya kak."
"G-gue ga bisa bikin tenda." Mila tertawa. Bagaimana bisa seorang cowok keren tapi tidak bisa membuat tenda.
"Diem lo. Ga lucu."
"Marah nih ceritanya?"
"Enggak!"
"Sini kak gue ajarin. Deketan sini kak.." Andre mendekat sampai tidak ada jarak diantara mereka. Andre memang suka menggoda ceweknya.
"K-kak ini terlalu deket."
"Terus?"
"Geseran dikit ya.."
"Kalau gue ga mau gimana? Gue harus profesional untuk paham soal membuat tenda."
"Ah.. gitu ya kak.. i-iya aku bakal profesional."
"Nah pinter." Andre mengacak acak rambut Mila.
Pipinya mulai memerah lagi, padahal ia sudah periksa tetapi dia memang tidak ada penyakit di Pipinya itu. Aneh sekali.. ia menggeser dikit lalu Andre juga ikut menggeser. Sampai akhirnya ada sebuah batu yang membutnya tersandung akhirnya jatuh dan akhirnya Andre juga ikut terjatuh. Kini mereka berdua sangat dekat.
Andre langsung berdiri dan menjauhkan tubuhnya karena banyak kelas lain yang melihat hal itu. Mila malu setengah mati. Untung saja Andre sadar tanpa memanfaatkan kondisi tadi.
"Mil kalau misal nanti pas malem guru ngadain unjuk bakat entar kita mau nampilin apa?"
"Nyanyi itu ga mungkin karena Letta bilang dia bakal nyanyi bareng Alex."
"Gimana kalau dansa."
"Dansa?!"
"Iya."
"Kakak punya lagunya?"
"Kebetulan gue punya. Jadi siapin diri lo. Lo bawa baju ganti kan?"
"Iya.."
"Lo bisa dansa?"
****
Semua siswa telah duduk melingkar di depan api unggun. Tidak lupa pasangan Axel-Agatha sudah mempersiapkan puisinya. Milan-Dilan bermain gitar, Andre-Mila berdansa, Alex-Aletta bermain gitar dan bernyanyi dan yang terakhir Pak Arif bernyanyi bersama bu Savtri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Fantasy-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berur...