laper

264 13 0
                                    

Angel masih dengan tempat setianya. Ia belum keluar dari kamarnya sejak pagi tadi. Perutnya terasa lapar karena seharian ini ia belum makan. Alex juga tidak datang untuk membujuknya makan. Ia ingin keluar tapi takut jika Alex melihatnya keluar.

"Ahh laperr!!" Angel mengelus perutnya yang terlihat semakin kempes. Bahkan perutnya berulang kali mengeluarkan suara. Mau tidak mau ia terpaksa keluar dengan mengendap endap layaknya maling.

Gue bukan maling anjir

Angel membuka pintu kamarnya pelan pelan. Matanya melihat setiap sudut ruangan. Dirasanya aman, Angel pun berjalan dengan sangat hati hati. Sampai di dapur ia langsung mengecek isi Kulkas itu namun yang dilihatnya hanya ada beberapa susu dan sayuran saja.

Ia menepuk kepalanya, ia lupa jika seharusnya pagi tadi ia berniat berbelanja namun akibat kelakuan Alex akhirnya menjadi batal.

"Pak supirnya kemana ya? Gue laper." Ia mengelus perutnya lagi. Bunyi krucuk yang berasal dari perutnya semakin tak bisa dikondisikan.

"Ah iya pasti tuh orang lagi dibawah ngecek mobil. Kan hobinya deket sama mobil."

"Ahhh Angel laper!!" Teriak Angel.

"Alex jahat! Dasar monyet!"

"Alex kemana sih?!"

"Gue disini Ngel daritadi." Angel menoleh ke belakang. Dilihatnya sosok yang belum dilihatnya sejak pagi tadi.

"Ngapain nyariin?"

"Sa-sapa yang nyariin?!"

"Ga usah bohong. Lu ga bisa bohongin gue."

Angel mati kutu, keringat dinginnya mulai bercucuran di dahinya. Perutnya lapar dan suasana tidak bisa dikondisikan membuat Angel menyerah dengan semuanya.

'Angel laper'
'Angel baper'

"Tau ah!" Angel meninggalkan Alex. Menjauhi tempat Alex berdiri.

"Lu laper kan? Ayo cari makan di luar." Alex menggandeng tangan Angel dengan erat. Dan Angelpun akhirnya membalas genggamannya.

***

Mobil mereka telah sampai di depan restaurant. Ia memakirnya lalu masuk ke dalam.

Jangan tanya Angel memakai baju apa ia lupa untuk mengganti bajunya. Ia memakai dress selutut berwarna hitam dan sepatu selop berwarna merah muda.

Begitu juga dengan Alex ia hanya memakai kaos hitam polos dan celana jeans. Rambutnya juga terlihat acak acakan namun tak mengurangi sedikit ketampanannya.

Kali ini bukan supirnya yang menyetir mobilnya melainkan Alex sendiri. Malam ini mereka seperti pasangan yang serasi meskipun penampilannya sederhana.

Mereka berdua memesan beberapa makanan diantaranya Beef steak dan lemon tea. Angel langsung melahapnya karena sangat lapar. Alex pun mewajarkan hal itu. Setelah ini ia akan berbelanja ke supermarket untuk membeli bahan bahan makanan.

"Ngel gue masih bingung."

"Bingung?" Angel menautkan alisnya ke atas.

"Gue belum bisa suka sama lo sepenuhnya." Lanjut Alex.

"Gue tau, perasaan emang ga bisa dipaksa."

"Kalau misal lo pengen jenguk Letta gue ga mau ikut campur. Lo harus bisa bedain mana yang cinta beneran sama cinta abu abu."

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang