DIA

Halo my Ice!

Mulmed Angel diatas

Pesawat itu mendarat di London malam hari. Alex turun dan membawa beberapa tas dan kopernya. Tampak dari kejauhan supirnya melambai ke arahnya. Alex menggeret tas kopernya, lalu membuka pintu mobilnya.

"Lo siapa?" Tanya Alex dengan heran.

Terlihat wanita cantik dan berkulit putih. Dengan rambut panjang terurai. Cewek itu menoleh lalu tersenyum.

"Ga usah senyum. Lu jelek." Cewek itu menarik senyumnya. Sedetik kemudian ia langsung menarik tangan Alex dan memaksanya duduk disampingnya.

"Halo my ice!"

"Gue ga suka lo pegang!"

"Nama gue Angel! Gue yang bakal nemenin lo disini. Oh iya satu lagi lo juga berangkat sekolahnya bareng gue. Ayah lo udah percayain itu semua ke gue."

"Ga usah sok kenal."

"Jelasin lo sapa hah?! Gj banget lu jadi cewek."

"Pedes banget si."

"Gue Angel. Kurang jelas ya perkenalannya?"

"Bacot."

Angel masih tetap dengan keadaan tersenyum. Baginya ini mungkin sakit tapi bagaimanapun ia sudah dijodohkan dengan Alex jadi ia harus belajar menerima semuanya.

"Punya Hp?"

"Buat?"

"Telfon bokap gue. Mana hp lo." Angel memberikan hpnya dengan tersenyum.

Pa! Siapa Angel?!

Emang Angel belum jelasin ke kamu ya?.

Cepet jelasin

Tunangan kamu. Baik baik kamu disana.

Sambungan itu diputus olehnnya. Ingin rasanya berkata kasar tapi bagaimanapun itu orang tuanya.

"Alex kenapa diem aja?"

"Lu diem."

Supirnya itu hanya bisa tersenyum melihat kelakuan dua remaja itu.

"Mana hpnya?"

"Hp lo biar gue yang pegang."

"Kok lo nyebelin sih!"

"Balikin hpnyaaaa!!" Angel merengek.

"Sebelum lu diem gue ga bakal mau balikin hp lo. Lagian gue berhak buat pegang hp lo."

"Yaudah diem."

Alex tersenyum puas, melihat Angel diam dengan bibir yang dimajukan. Dengan tingkah seperti itu membuatnya merasa senang.

"Udah makan?" Masih belum dijawab oleh Angel. Bahkan Angel malah merubah posisinya. Ia membelakangi tubuh Alex.

Lapar..