Tatapan sinis dari semua siswa yang melihatnya datang. Meskipun dengan tiba tiba bersikap aneh semua, bagi Angel ini masih bersifat lebih ke intropeksi diri. Ia mempercepat langkahnya menuju ke kelas. Terdengar juga bisik bisik dari Adek kelas yang berada di lorong lorong sekolah.
Baru saja masuk kelas, tangan Angel sudah ditarik keluar kelas lagi. Axel menatap tajam Angel namun kemudian membuka mulutnya duluan karena ia tau Angel tidak akan melakukan itu semua.
Axel langsung membuka Hpnya dan menunjukkan video itu kepada Angel yang sudah tersebar hampir satu sekolah. Bahkan Alex juga sudah menontonnya.
"Bener ngel?" Angel menggeleng tak percaya.
"Gue juga ga percaya. Gue paham lo pasti lakuin itu karena lo ga mau terlihat lemah di hadapan Dinda tapi Alex udah salah paham disini."
"Angel harus gimana?"
"Emang lo kemarin dimana aja? Ga buka hp?"
"Angel kemarin ketiduran di kafe, Hp juga udah lowbat. Makanya ga buka Hp sama sekali." Ucap Angel.
"Sekarang lo harus tetep tenang, gue bawa power bank. Lo ambil di tas gue trus nyalain hp lo." Ucap Axel.
Angel masuk kelas, menaruh tasnya lalu mengambil powerbank dari tas Axel. Menancapkan powerbank itu agar terhubung kepada hpnya.
"Eh Xel! Ada notif dari Alex. Gue ga berani buka." Axel mengambil Hp Angel dan membuka notif itu. Sudah ia tebak kalau Alex bakal membatalkannya secara sepihak.
"Lurusin faktanya Ngel sebelum terlambat?" Ucap Axel.
Angel menunduk, merasa lemas karena mendapatkan imbasnya sendiri. Namun bukannya ini yang Angel seharusnya lakukan. Membatalkan semuanya dan tak terjadi apa apa sebelumnya.
Matanya berkaca kaca menatap layar Hpnya itu. Sedangkan Axel hanya bisa duduk dan memberikan saran kepada Angel. Sekalipun Alex kehilangan kepercayaannya susah buat ngembaliin kecuali kalau dia udah ga make otak lagi.
"Axel bantuin Angel ya?" Pinta Angel dengan nada memelasnya.
"Ntar deh gue coba bujuk dia, lu jangan lupa dateng ke lapangan basket nanti sore di sekolah." Ucap Axel.
"Makasi Xel."
****
Lapangan basket sekolah mulai sepi karena banyak anak yang pulang. Hari ini ekskul basket juga libur namun Axel saja yang ingin mengajak saudaranya itu bermain basket dengan tujuan tertentu.
Aletta pun juga berada disana, saat ini Aletta membeli minuman untuk keduanya. Aletta memberikan uangnya kepada penjual. Matanya melihat sosok Angel yang juga berada di sekitarannya dengan baju bebas
"Ngapain dia disini? Bukannya dia udah pulang?" Batin Aletta.
Aletta melihat Angel memasuki sekolah dengan membawa beberapa minuman yang digenggamnya. Aletta cepat cepat menyusul Angel dan menyetarakan posisinya.
"Lagian lu kenapa ngajak gua kesini? Gua mager bat main basket. Mood gua lagi ga enak. Lu tau itu." Ucap Alex sambil melempar bola basketnya ke ring.
"Ini buat kalian." Angel menyodorkan minuman itu kepada Alex. Minuman yang diberikan pun ditatapnya oleh Alex dan langsung diterima dengan senyuman miring. Dimiringkan minuman itu sampai tumpah. Senyuman Angel berubah menjadi suram kembali.
"Tujuan lu ngajak kesini buat ini Xel?"
"Lu harus dengerin Angel." Ucap Axel.
"Lu ga perlu minum minuman dari dia." Alex merebut minuman yang diminum Axel lalu menumpahkan minuman itu tepat di atas kepala Angel. Yang membuat Angel sekarang kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Fantasy-Tamat- "Jadi mulai sekarang lu harus jadi pacar gue!" "Gak! Gue gak mau!" "Woy! Semuanya! Gue mau kasih tau pada lo semua! Kalau mulai sekarang Letta jadi milik gue! Jadi jangan pernah ada yang deketin dia lagi! Kalau ada yang deketin dia lu berur...