back to all

157 11 0
                                    

Tak ada yang beda dengan sekolah sebelumnya. Ia memasang wajah senyumnya menuju koridor lalu menaiki tangga untuk ke kelas. Ia menginjakkan kakinya ke dalam kelas dan membuat Mila berbinar melihat temannya kembali.

"ALETTAAAA WELCOMEEE!" Suara Mila sangat kencang membuat seisi kelas tertuju ke sumber suara. Seisi kelas sadar jika itu Aletta. Mereka bergerombol dan mengajak bersalaman sedikit. Merangkul Aletta dengan sekilas.

Aletta meletakkan tasnya dan duduk kembali bersama Mila. Semuanya terasa normal kembali setelah ia cukup bosan di rumah sakit.

"Eh Mil gimana sama Andre? Masih langgeng kan?" Mila mengangguk.

"Eh tapi bentar Let, lo ga tanya ke kak Milan."

"Tanya apa?"

"Alex udah jenguk lo?" Tanya Mila.

"Udah ga usah di bahas. Ntar orangnya muncul trus gue ga jadi move on gimana?"

Suara ketukan pintu membuat beberapa siswa menoleh. Dan menganga karena si kembar sudah kembali juga.

"Panggilin Aletta gue pengen ngomong sama dia." Ucap Alex kepada siswi perempuan yang piket.

Aletta yang awalnya mengobrol dengan Mila. Terkejut juga karena orang yang baru dibahas benar benar muncul. Sebenarnya ini apa?

Aletta berdiri dan melangkahkan kakinya menghampiri Alex yang berada di dekat pintu. Langkah kakinya berhenti setelah Aletta tepat di depannya persis. Orang yang dirindukan selama ini kembali lagi. Apakah dengan perasaan yang sama? Aletta tersenyum dan hampir meneteskan air matanya.

"Ga kangen sama gue?" Alex menautkan Alisnya.

"Iya."

"Iya apa?" Tanya Alex.

"Iya gue kangen banget sama lo." Ucap Aletta.

"Sekarang lo masuk dulu. Ntar jam istirahat gue ke kelas lo lagi. Banyak yang ingin gue bicarain sama lo Let." Aletta mengangguk dengan semangat. Seisi kelas pun tau jika tak lama lagi mungkin keduanya akan balikan lagi. Mengulangi kisah yang pernah putus.

Seperti biasanya Aletta memang terkenal murid yang rajin di kelasnya. Selain itu nilai nilainya selalu maksimal. Cantik juga natural hanya olesan bedak bayi dengan liptin tipis yang digunakan. Bahkan tanpa menggunakan itu semua sebenarnya juga sudah cantik.

Pelajaran pelajaran hari ini cukup membuatnya seperti sarapan ditambah dengan soal soal yang akan dikerjakannya di rumah nanti akan lebih banyak lagi.

"Mil entar gue istirahat bareng Alex. Menurut lo apa yang dibicarain?"

"Balikan kali." Ucap Mila dengan santai yang membuat temannya itu tersenyum lebar.

"Dih dih senyum lagi. Gosah baper. Gue cabut omongan gue lagi. Kesian anak orang gue baperin padahal mah belum pasti ahay." Ucap Mila.

"Dih sapa juga yang baper. Dengerin nih Mil, gue ga baper ya sama Alex palingan  juga.."

"Apa kalo ga baper?"

"Apa ya?" Letta tersenyum senyum entah kenapa hari ini membuatnya senang karena Alex yang juga ikut kembali di sekolah ini. Tapi bagaimana dengan sekolahnya di sana?

Bel istirahat sudah berbunyi, Aletta cepat cepat memasukkan bukunya ke dalam tasnya. Mengambil hpnya dan membuka kamera depannya. Menampakkan wajahnya yang cukup membuat ia merapikan sedikit rambutnya.

"Mil Mil gue udah cantik belum?"

"Mana ada cantik yang ada mah jelek udah."

"Dih Mila serius ini."

"Cie mau diseriusin." Ucap Mila sambil tersenyum menyenggol lengan temannya.

"Udah Ah gue mau cabut dulu. Mau ke mantan dulu ngajak balikan." Mila hanya memukul kepalanya sendiri. Terheran kenapa Aletta seperti orang gila setelah keluar dari rumah sakit. Apakah otaknya ada yang rusak sebagian?

****
Didepan kelas Alex, Aletta menunggu Alex untuk keluar dari kelasnya tapi kelamaan baginya jadi Aletta berniat memanggilnya.

"Kak bisa panggilin kak Alex?"

"Alex bukannya di london?" Ucap teman dekatnya Alex.

"Loh tadi Aletta liat kak Alex disini. Nyapa Aletta di kelas." Ucap Aletta dengab bahu menurunnya dirasa ia berhalusinasi.

"Daritadi juga Alex ga masuk ke kelas bener. Gue juga belum denger kalo dia balik kesini. Lu masa halu let?" Letta berfikir ulang kedua kalinya. Apakah benar ia halu. Tapi tadi seperti kenyataan. Mila pun juga ikut kaget melihatnya.

"Kakak ga becanda kan?" Namun jawabannya berupa gelengan kepala.

"Gue ga halu deh kak. Kakak pasti lagi nyembunyiin kak Alex kan? Iya kan? Pasti kak Alex di kelas ga mungkin." Letta mendorong dorong tubuh temannya Alex. Membiarkan dirinya masuk ke kelas.

"Alex temen lo bohong katanya lo ga ada di kelas." Ucap Letta yang menjadi sorotan oleh teman temannya Alex. Beberapa kakak kelas perempuan hanya menatap sinis.

"Kenapa nyariin gue?" Tanya Alex yang masih setia dengan kursi duduknya yang berada di belakang sendiri.

"Katanya tadi mau ke kantin bareng. Oh ga jadi ya? Yaudah gue balik ke kelas." Ucap Letta.

"Let bentar deh sini dulu." Ucap Alex.

"Apa sih!"

"Duduk sini sebelah gue." Ucap Alex.

"Dih males. Tadi juga salah siapa malah ngebalik fakta." Ucap Letta dengan ketus.

Athalie yang baru saja datang ke kelasnya membawa dua minum untuk Alex memberikanya langsung. Alex menerima minuman itu lalu berdiri menghampiri Aletta. Aletta yang menatap heran di dorong oleh temannya Alex membuat minuman yang di bawa Alex tersenggol ke bajunya. Otomatis minuman yang dibawanya tumpah akibat dorongan Aletta lagi. Alex sengaja merancang semua ini untuk mengingatkan Aletta akan hal yang pernah ia alami dulu pertama kali.

"Let lu gimana sih Let, baju gue kotor." Ucap Alex.

"Gue ga sengaja Lex. Temen lu tuh dorong dorong berantem di kelas jadinya gue kesenggol. Gue ga sengaja."

"Lu kira lu pacar gue yang bisa gue maafin segampang itu."

"Yaudah si gue ga peduli. Lagian orang ga salah juga."

"Gue ga mau tau mulai sekarang lo gue hukum." Aletta menatap tajam Alex yang tidak berubah selalu seenaknya sendiri.

"Atas dasar apa lo ngehukum gue?"

"Mulai hari ini hukuman lo adalah jadi pacar gue kembali. Gue ga terima penolakan." Aletta seketika teringat akan kejadian ini.

Kejadian ini sama persis yang terjadi di kantin hanya saja berbeda tempat. Aletta yang tersadar seketika memeluk Alex langsung dihadapan teman temannya. Tidak peduli dengan baju Alex yang kotor dan basah akibat minuman tadi tapi ia rasa Alex sudah kembali menjadi miliknya lagi.

Dan aku mempunyai harapan.

Bisakah kita terus seperti ini?

"Seneng banget dah jadi pacar gue sampek meluknya erat banget."

"Dih Gr." Aletta langsung melepaskan pelukan namun ditahan oleh Alex.

"Tetep gini dulu, gue masih kangen." Ucap Alex.

"Yauda sih Lex lu menang banyak disini." Ucap Athalie sambil tertawa meninggalkan kelas.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang