Every time I see you, I die a little more
Stolen moments that we steal as the curtain falls
It'll never be enough
It's obvious you're meant for me
Every piece of you, it just fits perfectlySecret Love Song - Cover By Hanggini and Alika
========
Apa seorang iblis tidak boleh berubah menjadi malaikat surga?
-Achazia Engleberta Klaus-
========
[Nama Ian itu kemarin gue salah tulis, jadi gantinya David yaa]
My Own Fate Part 15: Rejected.
Hari yang cerah itu tidak selaras dengan suasana kedua hati sang pasangan. Gabriel yang masih syok bahwa musuh lamanya secara tidak ia sadari adalah pasangan jiwanya. Matenya. Tidak pernah sekalipun terpikir di kepalanya bahwa sosok yang sangat menyebalkan sampai terpatri di kepalanya adalah musuh akan bersanding di masa depan.
Bahkan satu-satunya orang yang menjatuhkan gengsi lelakinya menjadi wanita pendendam.
Gabriel melajukan mobilnya dengan pikiran penuh. Masa lalu membayangi perjalanan panjang akibat kenyataan yang baru ia sadari. Rasanya amarah akan masa lalu mengumpal di dadanya dan bercokol tak mau pergi. Gabriel masih ingat bahwa ia memaki wanita itu bahkan tertawa di atas gossip yang tidak benar adanya, apa lagi gossip itu menarik nama baik ayahnya yang entah kenapa tidak ia perdulikan demi membalaskan dendam.
Musuh yang ia benci ternyata sangat dekat tetapi tidak ia sadar.
Bodohnya.
Dia memarkirkan mobilnya pada basement dan menaiki lift untuk mencapai lantai tempat ia tinggali. Pent house hasil kerja kerasnya ah, lebih tepatnya penghasilannya saat menjabat di perusahaan ayahnya.
Ketika Gabriel sampai, ia memilih tidak menyalakan lampu di karenakan cahaya matahari yang masih tinggi menembus kaca ventilasi yang banyak serta kaca tembus yang menampakkan suasana kota yang padat. Gabriel mengambil botol anggur yang paling tua usianya kemudian menuangkan pada gelas tinggi dan meminumkan sendiri di depan sebuah kaca yang paling besar.
Pikirannya kalut.
Apa salahnya membuat musuhmu itu mate hah? Jangan seperti wanita tempramental yang menjijikan! Kau bahkan sudah melewati 70 tahun! maki Xena di dalam kepala Gabriel.
Gabriel menggeram, persoalan umur memang yang paling sensitif bagi Gabriel. Karena selalu ayahnya menegur sikapnya membawa umurnya yang sudah sangat tua bagi manusia. Tapi nyatanya dia tidak bisa bertumbuh dewasa seperti yang seharusnya.
Dia memang masih terlalu di manjakan.
"Diamlah Xen." geram Gabriel.
Dia menatapi pantulan bayangannya pada kaca itu. Apa yang kurang? Apa karena ia terlalu sempurna maka dari itu Moon Godness menjodohkannya pada seorang pembunuh? Well, bukan ingin bersikap sok suci, tetapi tidak salah kan sosok sempurnya sepertinya berharap pasangan sempurna lainnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Fate
Werewolf[disarankan untuk membaca My Own Story terlebih dahulu, karena ini lanjutan dari cerita itu. terima kasih] ---------------- Pertemuan yang bermula dari ketidaksengajaan menjadi cikal bakal pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mengedepankan perasaan dari...