My Own Fate Part 25: Permintaan Maaf

1.6K 237 43
                                    

Pick it up, pick it all up.
And start again.
You've got a second chance,
you could go home.
Escape it all.
It's just irrelevant.

_Daughter - Medicine_

============

Nyatanya, ayah sudah menderita lebih dari yang terlihat.

-Alaric Klaus

============

My Own Fate Part 25: Permintaan Maaf

.

.

.

Deana terhenyak sebentar mendengar kabar yang mengejutkan. Kepalanya membeku tak bisa berfikir dalam beberapa saat.

Apa ini bohongan?

'Achazia! Kau dengar?'

"Hahaha.." tawa kering Deana akhirnya terdengar. Makin lama makin terdengar terbahak-bahak tapi wajahnya menyiratkan raut sinis dan tak percaya. "Seingatku, aku tidak punya ayah."

Suasana bingung tersebut menjadi sangat dingin dan mencekam, terutama lelaki yang persis di depannya itu. Roby mungkin bukan makhluk supranatural, tapi merasakan dinginnya suara dan tawa kering itu terjadi membuatnya agak merinding dengan wanita di depannya.

'Akan gue kirim alamatnya ke ponsel lo.'

"Baik sekali, apa yang lo harapkan?" tanya Deana sinis tidak menyembunyikan wajah mengerikannya serta berjalan menjauh tanpa memperdulikan suasana yang ia buat sangat amat dingin.

'Mengunjunginya?'

"Mewujudkan mimpi buruknya? Ah, itu terdengar menggoda." ujar Deana.

'Ach--' sambungan terputus karena Deana sudah menekan tombol untuk memutuskan sambungan.

Karena masih dalam ruangan, Gabriel dan Bayu jelas bisa mendengarnya, jika Bayu merasa ngeri, Gabriel bertanya-tanya. Terutama maksud perkataan Alaric tempo hari.

'Aku tidak lagi punya kuasa untuk memaksanya. Itu sudah hilang dari 18 atau 15 tahun yang lalu.'

Apa maksudnya?

Tanpa kata dan suara, Deana memilih pergi dari ruangan dan menghilangkan kegamangan hatinya yang mendadak haus akan darah. Visual gelap terus menerus menghadiri kepalanya membuatnya pusing.

Dia jelas tidak bisa membiarkan monster dalam tubuhnya bebas karena puluhan orang akan menjadi sasaran untuk memuaskan hasrat membunuhnya. Deana ingin tertawa, dia ingin berbahagia karena satu-satunya monster dalam hidupnya sudah masuk rumah sakit, dia bisa menyuntikkan racun untuk membunuhnya.

Semudah itu melenyapkannya.

Tapi... ini terasa salah.

Apa karena ini terasa terlalu mudah?

"Ah, betul sekali, hidangan penutup harus di nikmati perlahan." ujar Deana pada dirinya sendiri dan menampilkan wajah mengerikannya.

Senyum sejuta rencana gelap.

My Own FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang