Happy New Year semua! Gak kerasa ya... udah new year kedua dalam satu buku. Inilah buku terlama(?) yang telah aku ciptakan ... hahaha ... dan mungkin kalian yang masih ada bingun dengan buku ini dan buku sebelumnya, silahkan tanya aja ya, mana tau bisa masuk Q&A part depan(?)
Oh iya, Part kemarin kan udah di bilang itu ending, ternyata kalau di buat endingnya di situ dan epilogue di sini akan tidak menyelesaikan semua konflik, dan akhirnya di putuskan ini adalah part terakhir dalam buku ini sebelum epilogue..
btw, di bonus partnya Achazia itu ada yang tau gak siapa yang diselamatkan sama Achazia kecil?
selamat menikmati ya ..
Echa_VOLT
===========
Everything gonna be allright in the end .. if it's not, it might be not the end :)
===========
My Own Fate Part 36: Yin and Yang
.
.
.
"Datang tanpa kabar?" Meshach sudah berada di beranda rumahnya dan menyambut Gabriel serta Achazia tanpa basa-basi. Bahkan Gabriel sendiri baru mematikan mesin dan akan turun.
Achazia berkerut. "Kok udah di luar?"
"Bau darahmu." kata Meshach menggoda mengiring pasangan itu memasukki rumahnya. Dan saat mereka akan menuju ruang kerja Meshach, mereka berpapasan dengan Keisha yang ingin berkata-kata sebelum menelan kembali saat bertatapan dengan sang suami.
Sedangkan Meshach hanya melewati tanpa gerak-gerika apa-apa, seakan-akan Keisha tidak ada di sana. Gabriel jangan di harapkan untuk sadar, karena dia satu-satunya orang yang tidak peka. Achazia? Dia melihat, tetapi diam dan memutuskan untuk tidak berkonfrontasi. Walau begitu, dia tetap menoleh dan melihat ke arah belakang, dimana Keisha di tinggalkan.
Tertunduk dan terdiam.
Ruangan kerja Meshach benar-benar mencerminkan bahwa ia seorang vampire. Bukan karena ada manusia terikat di ujung sana dan sudah mati kehabisan darah, tetapi barang-barang yang dari abad entah keberapa serta beberapa lukisan khas vampire tergantung di sisi-sisi tembok.
"Nah, ada masalah apa sampai datang tiba-tiba?" tanya Meshach di sofa kulit hitam di seberang yang dipisahkan oleh coffee table hitam mengkilat dan terlihat mengerikan. Alih-alih seakan terlihat minimalis dan sexy, warna hitam yang bercampur merah disini terlihat mengerikan sekali.
"Coba, keluarkan mata mu yang seakan haus darah." Gabriel mengeluarkan sebuah perintah untuk menjawab pertanyaan Meshach.
Meshach jelas saja mengekerutkan kening bingung. "Ap--"
"Lakukan saja. Nanti ku jelaskan."
Menggunakan kesempatan dalam kesempitan, Meshach tentu saja meminta bantuan sang darah langka untuk memancingnya dengan cepat. Tangan putih terulur pada Achazia dan sudah jelas. Achazia pun menurut dan memberikan tangannya dan dengan cepat mata Meshach berubah menjadi merah lapar.
"Mirip." desah Gabriel dan menarik paksa lengan mate nya dari jangkauan Meshach.
Meshach mendengus. "Kau harus bertanggungjawab Gabriel." geramnya tertahan.
Seakan tidak mendengarkan rengekkan Meshach, Gabriel malah menatap lekat-lekat mate nya yang terlihat bingung sebelum kembali pada Meshach yang sudah menjadi biru kembali. "Mata mate ku terlihat sepertimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Fate
Werewolf[disarankan untuk membaca My Own Story terlebih dahulu, karena ini lanjutan dari cerita itu. terima kasih] ---------------- Pertemuan yang bermula dari ketidaksengajaan menjadi cikal bakal pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mengedepankan perasaan dari...