============
Dia memang wanita yang pendendam, tetapi dia mempertahkan apa yang menjadi miliknya.
-David Blackstone
============
My Own Fate Part 33: Rencana Gabriel
.
.
.
Depresi, itulah yang di alami Gabriel. Semua kepingan kepercayaan dirinya telah hilang dan dia terus menyibukkan dirinya pada lautan kertas yang tiada habis.
Sudah seminggu lamanya waktu berlalu dan Gabriel masih setia pulang larut malam dan bahkan mulai memilih tidur di ruang kerjanya dari pada satu kamar dengan sang belahan hati yang telah menolaknya.
Sialnya hari ini, dia bangun kesiangan bahkan sampai matahari sudah menampakkan sinarnya. Dia masih tidak ingin bertemu dengan Deana sampai hatinya kembali pulih. Mungkin bukan hati, tapi harga diri nya.
"Berapa lama lagi aku harus berpura-pura bodoh saat kamu menghindariku?"
Gabriel membelalakkan mata, dia dengan cepat terduduk dari sofa sempit itu dan menatap sosok yang berada di depan pintu. Menatapnya dengan penuh tuduhan. Rasanya Gabriel ingin berteriak 'apa susahnya menerima?! Aku bahkan sudah menunggumu sampai 10 bulan lamanya!!' Tapi perkataan itu ia telan bulat-bulat.
"Kamu udah sarapan?" Demi Moon Goddess, ini benar-benar berkebalikan dengan mood buruk Gabriel. Lihatlah senyum manis untuk mate tercintanya. Apa itu kurang terlihat meyakinkan sampai saat ini tidak ada kata-kata 'aku bercanda lhoo...'
Wajah galak Deana berubah. Dia tidak lagi terlihat kilatan manja yang menuduh, sekilas matanya terlihat kosong kemudian datar. Entah apa yang dipikirkannya, dia mengambil satu langkah mundur dari pintu setelah melepaskan tolakkan pinggangnya itu.
"Kalau kamu memang merasa benci, aku pun seorang yang memiliki rumah, terutama berkas coklat yang kamu simpan-simpan tentang pembalikkan nama itu kembali. Kenapa? Kamu tidak yakin pada kemampuanmu menjalani perusahaanku atau memang menghina ku dengan mengembalikan pemberianku?" Katanya dengan nada datar yang mengandung kemarahan.
"Ap--?! Bagaimana kamu bisa menyimpulkan seperti itu?" Ujar Gabriel tidak percaya.
Sempat ingin Deana membalas tetapi perkataannya di telan kembali. Tatapannya tidak berubah, datar seakan-akan tidak ada yang terjadi terutama dengan suasana kaku yang tercipta. "Sarapan ada di bawah." Setelah itu, Deana menghilang dari hadapan Gabriel menyisakan suasana kaku yang tersisa.
Dengan kesal karena merasa di sudutkan, Gabriel pun bebenah kemudian turun dengan penampilannya yang sudah bersih dan wangi. Banyak sekali pekerjaan yang menantinya hari ini. Saat ia turun, meja makan bersih kecuali sarapan untuk Gabriel. Tidak ada tanda-tanda kehadiran orang lain di rumah keluarganya itu.
Seperti dulu..
"Dimana Deana?" Tanya Gabriel pada salah seorang pelayan yang lewat.
"Ms belum turun sedari tadi tuan." Ujarnya formal. Gabriel langsung mengisyaratkan bahwa pelayan itu boleh melanjutkan pekerjaannya.
Tatapan Gabriel mengarah ke lantai 2, dimana kamarnya berada. Berharap Deana memunculkan wajah dan tertawa konyol seperti kemarin. Dan rasanya seperti Gabriel adalah lelaki paling jahat sedunia. Tadinya Gabriel kira Deana akan dengan wajah cemberut berada di meja makan dan menatapnya penuh ketajaman.
Dia bahkan tidak berjuang.
****My Own Fate****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Fate
Werewolf[disarankan untuk membaca My Own Story terlebih dahulu, karena ini lanjutan dari cerita itu. terima kasih] ---------------- Pertemuan yang bermula dari ketidaksengajaan menjadi cikal bakal pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mengedepankan perasaan dari...