When I wake up
You're the first thing that comes to mind
Wanna see you like all the time
Yeah we be lovin' so hard_Becky G - Lovin' So Hard_
-----
My Own Fate Part 13: Heirate Mich.
.
.
Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat dan tak terasa, bahkan mungkin sudah melewati beberapa bulan semenjak Deana menghindari Gabriel pertama kalinya dan juga kejadian demi kejadian mendekatkan mereka berdua sehingga layaknya perangko yang tak bisa terpisahkan. Tidak, ralat, mereka hanya makin mesra tetapi tidak seperti perangko karena Deana sedang bekerja secara terpisah sekarang.Bahkan menjadi CEO di sebuah perusahaan besar!
Kenapa bisa? Kapan-kapan akan di bahas oke? Karena Deana sedang senang hari ini.
Yeay!
Deana menjalankan mobil hasi jerih payahnya dengan perlahan. Ia sedang membelah panasnya suasana di siang hari. Dengan sebuah lagu berketukan cepat dan semangat, ia bersenandung untuk mengisi keheningan mobil ini.
Akhirnya, Deana yang jenius serta cerdas dapat menyelesaikan semua perkerjaannya dengan profesional walau dengan sedikit kerja keras tentunya akan menguras tenaga.
Ah, dia lapar.
Karena itu, Deana langsung bertolak ketika lampu menunjukkan warna hijau untuk ke salah satu restoran yang ia tahu sedang di tangani oleh Chef kesayangannya. Kukichi. Dengan gaya sombong, mengikuti style restoran platinum yang sedang Deana datangi ini. Ia pun turun dan memberikan kunci pada vallet untuk memarkirkan di parkiran khusus nya.
Masih dengan kaca mata hitam bertengker manis di mata bulat bernetra hitam itu, Deana langsung menuju pintu ruangan khusus karyawan dan mencari sosok kakak kelas yang baik hati dan tidak sombongnya itu.
Tetapi kemudian, suasana dapur yang ramai itu tidak ia temukan sosok kakak kelasnya di sudut manapun. Saat seorang pegawai yang mengenali Deana langsung menunjuk sebuah ruangan khusus milik Kukichi ketika ingin berlatih. Dengan perlahan, Deana mendekati Kukichi yang sedang menebar aura serius dan tak mau di ganggu itu.
Melihat dari berapa banyak coklat batangan dengan coklat putih sebagai tulisan yang terlihat seperti kanji jepang tetapi tidak terlalu jelas, Deana menyimpulkan bahwa Kukichi sedang membuat masakan khas jepang. Mungkin?
Meningat Kukichi lebih suka memasak makanan modern dari pada sushi bahkan onigiri yang sangat simple itu.
Tidak penting dan tidak berkelas katanya selalu yang sampai Deana hapal kalimat serta bagaimana raut Kukichi ketika di tanyakan pertanyaan mirip-mirip seperti itu.
Tok Tok Tok
Deana memilih mengetuk untuk memecah konsentrasi Kukichi dengan pelan. Masih dengan tangan sibuk, Kukichi hanya menoleh pada asal suara dengan raut ingin marsh sebelum kaget melihat sosok Achazia dengan cengiran menyebalkan di depannya.
"Nani yo?*" ujar Kukichi sebal dan buru-buru membuang karya nya yang lain.
Melihat itu, Deana hanya mendengus. "Kau tau, membuang-buang makanan itu tidak baik karena akan menimbulkan kerugian." Kembali ringisan Deana terdengar saat ia sadar berapa banyak coklat yang Kukichi buang karena maha karya yang masih ia anggap jelek. "KAU BISA PAKAI KERTAS ATAU APALAH BAKA!* KENAPA KAU BUANG-BUANG COKLAT INI?!"
"Di kertas bagus, tapi pas di coklat jelek ya?" piki Kukcihi kemudian berjongkok untuk mengambil beberapa coklat hitam batangan lainnya untuk ia coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Fate
Manusia Serigala[disarankan untuk membaca My Own Story terlebih dahulu, karena ini lanjutan dari cerita itu. terima kasih] ---------------- Pertemuan yang bermula dari ketidaksengajaan menjadi cikal bakal pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mengedepankan perasaan dari...