My Own Fate Part 32: Penolakan

1.4K 184 32
                                    

========

Aku akan terus tersenyum karena masa-masa kesedihanku telah lewat.

-Achazia Englebertha Klaus

========

My Own Fate Part 32: Penolakan

.

.

.

Suasana tegang itu tercipta dengan baik. Keisha jelas berang melihat wajah puas dan angkuh milik Achazia yang ia benci. Walau masih terduduk di brankar, wajah yang masih terlihat pucat itu malah menarik banyak perhatian.

Ia benar-benar benci.

Dengan senyum palsu, Keisha menampakkan wajah sedih. "Padahal kita teman masa kecil."

"Kok lo gitu sih? Kalau elo gue maklum kenapa gak datang, tapi kan David itu teman masa kecilnya istri gue!" Meshach langsung maju memasang badan.

Deana? Dia hanya menatap sinis pada Keisha yang berbinar senang menunjukkan bahwa dia jauh lebih bisa menarik perhatian laki-laki. Seorang Meshach yang serba sempurna, walau Gabriel tetap dalam posisi terbaik juga.

"Keisha..." nada itu. David selalu menggunakan nada tersebut untuk menegahi sekaligus membela Deana secara tersirat. "Deana pasti punya alasan sendiri, dan aku benar-benar sibuk. Menangani perusahaan yang sering di tinggal Deana tidaklah mudah."

"Hehe.." suasana mencekam langsung teralihkan karena suara Deana yang tertawa meledek.

"Selamat atas pernikahan kalian ya." ujar David entah itu basa-basi atau formalitas.

Keisha mendekati Meshach dan memeluk sebelah tangannya bergaya malu-malu. "Walau terlambat, aku terima." ujarnya dengan senyum genit.

Deana hanya menatap itu dengan datar sebelum melirik Gabriel yang bermain-main dengan rambutnya. "Suami mu sudah dalam kategori sempurna lho Keisha." ujar Deana main-main dengan kilatan kejam.

Keisha langsung menaikkan harga dirinya setinggi langit dan berujar sangat sombong. "Tentu saja, tetapi sulit sekali membuat para wanita menjauh."

"Jadi jaga dia baik-baik." lanjut Deana seakan tidak mendengar kalimat angkuh Keisha. Dia bermain-main dengan selimut rumah sakit membuat pola abstrak. Tubuhnya perlahan mulai mengantuk tetapi tidak etis jika dia tidak melemparkan bom untuk Keisha sebagai sambutan pertemuan pertama mereka dari 3 tahun silam.

"Ten-- ." "Tidak boleh menjadi berfikiran untuk selingkuh, apalagi melakukannya. Karma itu berlaku lho." ujar Deana dengan mata sayu, bibir menyerigai serta menyandarkan dirinya yang lemah karena obat yang diberikan Meshach pada dada bidang Gabriel. "Kalau ketahuan, marahnya Meshach seram lho."

Dan princess itu tertidur dengan damai setelah mengeluarkan kata-kata ambigu. Keisha jelas menganggap angin lalu, apalagi Meshach. Tetapi tidak dengan Gabriel terutama David. Sudah terlalu lama hidup dengan Deana, David jelas tau bahwa itu ada makna tersirat dan mungkin akan di wujudkan Deana dalam waktu dekat, atau mungkin sangat dekat. Gabriel sendiri pun merasakan, mengingat bahwa terlalu banyak teka-teki dalam hidup Deana yang harus ia pecahkan.

Dan sekarang walau dengan setengah tertidur, ucapan Deana seakan menyiratkan keburukan.

'Apa dia ingin mengungkit kejadian kemarin?' Tanya Xena pada Gabriel.

'Entahlah... tidak ada yang bisa menebak pikirannya dengan pasti.' ujar Gabriel pada Xena dengan melihat tubuh mate nya bernafas teratur dan tertidur dengan nyaman di sandaran Gabriel.

My Own FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang