[disarankan untuk membaca My Own Story terlebih dahulu, karena ini lanjutan dari cerita itu. terima kasih]
----------------
Pertemuan yang bermula dari ketidaksengajaan menjadi cikal bakal pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Mengedepankan perasaan dari...
Give me love like never before Beriakucinta yang taksepertisebelumnya 'Cause lately I've been craving more Karena akhir-akhiriniakusemakinmendamba And it's been a while but I still feel the same Dan memangsudah lama tapi akumasihmerasasama Maybe I should let you go Mungkinharusnyaakumelepaskanmu
_Ed Sheeran - Give Me Love_
======
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
======
My Own Fate Part 24: Bayu's Mate
.
.
Entah apa yang terjadi karena seorang Gabriel yang memiliki ego selangit mendengarkan perkataan David yang sambil lalu. Karena itu dia telah menunggu hari ini, dimana selang 2 hari dia telah bersabar mengintai mate nya dari jauh. Terus berulang untuk menenangkan rasa rindu yang terus menerus membara dan menyakiti jiwanya.
Setelah ia membereskan semua berkas dengan kilat, disinilah ia memakai setelan jas yang agak berantakan karena terburu-buru mencapai menara Ruhm yang cukup bersebrangan arah dengan perusahaan serta tempat tinggalnya. Lagipula Ruhm Company termasuk berada di jalanan yang ramai tempat makanan dan pastinya padat di sore hari ini.
Akan tetapi, demi mate tercinta, dia akan terobos semua halangan termasuk bersabar menahan geram akibat mobilnya terkena macet.
Untungsajaguekeluar jam 3 an. Dengus Gabriel kesal dan membelokkan mobilnya persis di lobby utama.
Dia langsung terburu-buru mendatangi resepsionis untuk bertanya keberadaan Deana yang seperti jalangkung kalau tidak memiliki janji. Semoga saja Phoebe berada di sisinya sekarang untuk melancarkan jalannya rencana Gabriel.
Belum sempat ia mencapai pintu depan lobby, langkahnya terhenti akibat sebuah suara mengejek. David.
"Hahaha.. saya tidak menyangka kalau anda menuruti perkataan saya, mengingat betapa tinggi level ego yang anda miliki." dia sudah berada di tempat seperti kemarin. Bersandar di salah satu pilah besar. "Dan kau beruntung, mood nya sudah membaik." lanjut David sambil mengedipkan mata seakan menggoda.
"Saya fikir tidka ada salahnya mempercayai anda mengingat betapa cinta nya dia dengan ice cream." ujar Gabriel datar. Menolak merasa ego nya yang sudah ingin mempengaruhi kepalanya.
