Bonus Part : Achazia's Past

1.2K 156 30
                                    

Eng ing engg ... inilah dia part yang selalu di tanya-tanya dan di tunggu-tunggu .. masa lalunya Achazia!!

Selamat natal dan selamat menikmati yaa ...

.

.

18 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18 tahun yang lalu....

Hari itu sangat sejuk. Terutama Achazia kecil sangat senang karena lagi-lagi berhasil memaksa David untuk membelikannya sebuah es krim berasa blueberry. Bukan karena David tidak punya uang, tetapi Achazia baru saja sembuh dari penyakit flue berat sampai hidungnya memerah dan berair.

Sedangkan David sendiri hanya bisa mendengus kesal. Bagaimana pun juga, entah kenapa Achazia akan selalu menang akan dirinya. Bahkan umurnya yang lebih tua saja dianggap enteng oleh Achazia.

Kemudian, saat mereka sampai di rumah, ternyata banyak sekali tamu yang datang. Terlihat dari mobil-mobil mewah yang asing itu.

"Apakah akan ada pesta?" gumam David.

Achazia yang mendengarnya itu mengangkat bahu cuek. "Kalau kau tanya padaku, jawabanku tidak perduli." ujarnya dengan tetap menjilati es krimnya.

David mengawal Achazia untuk terus masuk ke rumah itu. David jelas harus mengatar nona muda-nya sampai bertemu kedua atau setidaknya salah satu orang tuanya. Dan kebetulan yang tak terduga, mereka berdua sedang berkumpul di sana dengan empat orang dewasa lainnya dan dua anak kecil.

Anak laki-laki yang sangat tampan tetapi berkulit putih pucat dengan bibir semerah darah, terutama mata biru nya itu sangat indah, dan yang satu lagi lelaki yang kulitnya terlihat lebih gelap kecoklatan di dukung dengan mata hitamnya juga.

"Zia!" pekik seorang gadis di sebuah kursi roda. Wanita mungil bermata hitam dan berambut hitam pekat juga.

Achazia terhenti membuat David pun mengalihkan pandangannya pada Achazia. Achazia sendiri tetap diam tetapi masih aktif memakan es krimnya kemudian ingin berbalik pergi karena merasa sudah menyetor muka dengan es krim yang mulai tersisa setengah.

"Dari mana kalian? Dan kenapa kau membelikannya es krim David? Dia baru saja sembuh!" tegur Lusiane pada David yang menunduk bersalah.

"Maafkan aku. " tidak ada kata lain yang bisa David ucapkan bukan?

"Aku yang memaksanya." Achazia seakan membela Davd tetapi nadanya benar-benar arogan.

"Say--" "Kau sudah tau itu tidak boleh tetapi tetap memaksa?" suara Alaric terdengar rendah dan menegur dengan wajahnya yang keras itu.

Achazia memilih diam, tetapi seakan meledek, ia menjilati es krimnya tanpa mau perduli tatapan kedua orang yang mengaku orang tuanya itu.

"Kelihatannya enak? Boleh aku minta?" suara wanita berambut hitam itu duduk di kursi roda dan memecahkan raut tegang dan kesal kedua orang tua Achazia itu.

My Own FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang