I never had somebody
So I don't know how to love
I know I need somebody
So I can learn how to loveCash Cash ft. Sofia Reyes - How To Love
===============================
Kalau aja cinta pakai tombol, udah gue matiin sejak pertama kali ketemu De.
-Gani Prasetyo-
===============================
[Warning! Part ini mengandung kata-kata yang amat panjang sampai dengan 7000 kata. Jadi disarankan untuk menyiapkan mental jika bosan. Terima kasih]
My Own Fate 17: Another Side of Her.
Darah.
Anyir.
Gelap.
Deana berdiri dengan tatapan datar di depan sosok tubuh tanpa jiwa yang hampir mirip korban mutilasi. Sayatan dimana-mana, masih terlihat teror yang jelas di mata yang terbelalak itu, rautnya yang masih ketakutan walau sudah di alambaka pun terlihat jelas.
Darah melingkupi daerah itu dengan baju hitam itu sudah hampir seluruhnya terciprati darah, bahkan wajah putihnya terkena. Darah tersebut malah menambah kesan mengerikan dan cap malaikat pencabut nyawa yang belakangan ini kerap di sandang oleh Deana.
Dan dia menikmati itu.
"Billy Slather. Umur 30 tahun." Deana membuka aplikasi tentang lelaki tersebut yang sudah menjadi mayat siap kubur dengan penuh sensor jika di tayangkan di televisi. "Membunuh 7 wanita kaya dan merampoknya dengan iming-iming pernikahan dan janji manis lainnya.
Dia menatap lelaki itu kembali. Wajah hancur, bibir robek, telinga hilang satu dan kedua mata yang hancur entah dimana. "Sampah seperti mu pantas mati."
Deana pun menunduk dan mencolek sedikit darah yang tercecer keluar untuk di oleskan pada dahi korban dan memberi tanda. Tanda bahwa 'pembersihan' telah dilakukan atas nama organisasi.
Setelah selesai, Deana bergerak menjauh dan mencapai motor hitam besarnya untuk menuju markas. Dia berharap tadinya Gani akan memberikan misi sulit sebagai perayaan dirinya yang sesungguhnya telah bangkit, nyatanya hanya di berikan makanana biasa.
"Ah, aku masih belum puas." ujar Deana meletakkan helm kembali dan menimbang-nimbang untuk menjadi anak yang nakal.
Senyum sebal akhirnya muncul karena dia memilih menurut perkataan Gani. Melawan Gani adalah hal yang memalukan dan tidak berkelas karena dia seakan tak tau terima kasih selama ini telah diberi 'makan' oleh Gani yang berlindung di belakang nama The Hunter.
Pada akhirnya, Deana memilih memutar motornya dan menjauh dari tempat kejadian. Tidak ia perdulikan darah yang masih tertempel di tubuhnya, sensasi di baui oleh darah korban sudah lama ia tidak rasakan dan sekarang rasanya menenangkan.
Seakan indra perasanya sudah mati, Deana terus melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tidak ia rasakan dinginnya udara malam yang menusuk ke tulang di dukung dengan pakaian ketat serba hitam miliknya.
Dengan komando alam sadar, Deana membelokkan motor menuju tempat yang belakangan ini juga menjadi tempat favoritenya.
Tepi jurang.
Memarkirkan motor dengan pelan di belakang pepohonan, Deana melepas alas kakinya untuk merasakan rumput yang terinjak di bawah kakinya. Ia terus berjalan dan akhirnya merebahkan tubuhnya yang masih berbau anyir itu di rerumputan yang sedikit basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Own Fate
Werewolf[disarankan untuk membaca My Own Story terlebih dahulu, karena ini lanjutan dari cerita itu. terima kasih] ---------------- Pertemuan yang bermula dari ketidaksengajaan menjadi cikal bakal pertemuan-pertemuan selanjutnya. Mengedepankan perasaan dari...