My Own Fate Part 19: Push You Away

2.2K 240 72
                                    

Anata no kimochi ga mienai
(I can't see your feelings)

Nozomu hodo kurushiku naru
(It hurts me everytime I want you more)

Soredemo kirai ni narenai
(But, I can't hate you, still)

Tsukamenai, todokanai
(I can't size you, I can't reach you)

Tsukamenai, sono kokoro
(I can't size you, those heart)

_Hotaru - Hotarubi No Mori E_

======================

-Achazia Englebertha Klaus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Achazia Englebertha Klaus

======================

My Own Fate Part 19: Push You Away

.

.

"Marine!"

Marine tergagap kemudian menoleh panik pada atas tampannya ini. Salahkan pada ayah dan ibunya atasannya karena melahirkan anak setampan dan sangat sexy ini. Lihat saja tubuhnya yang tegap terbalut oleh kemeja putih dengan dasi hijau yang membuatnya menawan.

Sturktur wajahnya pun mendukung! Mata tajam, hidung mancung dengan alis tebal dan sedikit bulu halus di wajahnya. Oh! Jangan lupakan bibir penuhnya yang menggiurkan bak buah delima. Kissable bangeettt!!

Uh! Pikiran kotor menjauh lah!!

"Maaf pak, tadi bapak ngomong apa ya?" sedikit menggaruk tengkuknya tidak enak karena di tatap dengan tatapan kesal dan lelah dari atasannya.

"Kalau kamu ngelamun gini terus, saya berani ngasih nilai PKL kamu D." desis bos nya itu geram,

Marine terbelalak kaget. "Lha, jangan dong pak! Kan saya mintanya bagian administrasi kenapa jadi sekertaris bapak? Kelonggaran dong!" bantahnya tak terima. Lupakan wajah tampan yang mengintimidasi serta tutur kata sopan jika si tampan ini sudah menyinggung nilai PKL nya.

"Language Marie." tegur atasannya.

Bibir Marine langsung mengatup rapat mendengar desisan itu. "Salah sendiri punya muka ganteng, kan jadi salah fokus." dengusnya pelan.

"Apa?" tanya atasannya dengan menaikkan alis. "Jadi sekarang salah saya?"

"Eh-- engga pak. Salah mata saya yang gak bisa diem liat cogan.. eh-?" ujar Marine panik. Dia benar-benar meruntuki bibirnya yang asal ceplos tanpa pandang bulu.

Akhirnya Gani menghela nafas. "Oke, saya minta maaf karena 'memaksa' kamu jadi sekertaris saya karena sekertaris saya yang 'asli' itu mendadak minta cuti. Tapi ini sudah 3 hari dan kamu terus melamun? Sama saja saya gak punya sekertaris."

My Own FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang