Fauzan's Story

2.3K 120 0
                                    

Sudah hampir satu bulan kisah cinta kontrak Reza dan Anissa berjalan, dan itu akan berakhir beberapa hari lagi, Reza diam terpekur di ruang kerjanya sembari memandangi berkas-berkas kantor yang seperti tak ada habisnya, Ia beberapa kali memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit, terdengar ketukan pintu yang membuatnya harus menegakan tubuhnya.

“Iya masuk…!” Kata Reza setelah Ia sedikit merapihkan penampilannya Pintu terbuka seseorang dengan senyum mengembang dan wajah sumeringah datang kearahnya
“Hmmm ku fikir siapa”Dengus Reza pada orang tersebut yang ternyata adalah Dafa
“ Seperti ini sambutanmu pada sahabat baikmu” Ucap Dafa sambil menghempaskan tubuhnya di sofa

“Hmmm, ya tidak begitu juga, aku sebenarnya sedang menunggu seseorang” Kata Reza sambil turut duduk tak jauh dari Dafa.

“Kamu ingin minum apa…”Tawar Reza, terlihat Dafa berfikir sejenak menentukan minuman apa yang ingin Ia inginkan.

“Hmmmmm, capucino boleh…” Kata Dafa Reza bangkit menuju mejanya yang di penuhi deretan gagang telepon.

“Ely tolong pesankan Hot Capucino ke Pantry satu, dan satu lagi Green Tea less sugar…” Pesan Reza, setelah memesankan minuman Ia kembali kehadapan Dafa yang tengah sibuk dengan smartphonenya.

“Tadi kamu menunggu siapa Za, Anissa…” Kata Dafa, Dia hanya menolehkan melirik ekspresi Reza yang terlihat cemas sekilas, lalu kembali focus.

“Iya, akhir-akhir ini aku sangat mencemaskannya, apalagi saat acara reuni itu aku tidak bisa tenang…” Ucap Reza pelan namun sarat akan rasa kekhawtiran yang berlebih disetiap kata-katanya.

Kembali, fikirannya terbang melayang tiga minggu silam saat Ia menghadiri acara Reuni, acara akbar yang dihadiri Ia dan Anissa, acara yang sama sekali tidak dimengerti oleh Anissa, dan bodohnya Ia, Ia meninggalkan Anissa sendiri saat hendak mengambilkan minuman, ternyata sejak tadi Afika sudah mengintai gerak gerik mereka dan mencari kesempatan untuk menyakiti Anissa, saat Ia lengah Afika datang menghampiri Anissa, Reza semapat melihat mereka seperti sedang beradu mulut, Anissa mencoba menghindar karena kesal Afika mendorong Anissa yang memang berjalan dengan susah payah karena menggunakan sepatu hak tinggi karena itulah dengan mudah Afika mendorong tubuh Anissa jatuh ke kolam berenang dan gaun panjanglah yang membuat Ia hampir mati karena tidak bisa bergerak bebas.

Reza berlari kencang terjun ke dalam kolam berenang menggapai tubuh Anissa yang masih timbul tenggelam berusaha menggapai tepIan kolam renangKejadian itu sontak saja menjadi pusat perhatian para tamu undangan termasuk Dafa, sementara Fauzan berhalangan hadir karena mamanya sedang sakit, Reza yang memang ahli berenang dengan mudah menggapai tubuh Anissa.

“Apa yang kamu lakukan hah…”Geram Reza pada Afika yang berdiri angkuh setelah Ia berhasil membawa tubuh Anissa kebibir kolam berenang, Anissa terbatuk-batuk karena banyak menelan air minum.

“Itu belum apa-apa, itu hanya sekedar peringatan kalau Dia masih berada disekitarmu aku akan membuatnya lebih menderita” Kata Afika dengan sorot mata tajam.

“ Semakin kamu menyakitinya semakin aku akan melindunginya, dan aku tidak perduli siapa kamu Afika, jika kamu menyakitinya aku akan bertindak berpuluh kali-kali lipat dari apa yang kamu lakukan padanya, camkan itu baik-baik“  balas Reza dingin dengan tatapan mata tak kalah tajam, dan seperti biasa aura Intimidasinya mampu membuat siapa saja brigidik ngeri mendengarnya.

Anissa yang mendengar kata-kata Reza seperti mendengar bahwa apa yang diucapkan oleh pemuda itu adalah janji perlindungan sangat manis untuknya, Afika melenggok meninggalkan Reza dan Anissa dengan amarah tak tertahankan sambil mengucap sumpah serapah disetiap langkahnya.

“Kamu tidak apa-apa…” Kata Reza lembut sambil melepaskan sepatu hak tingi Anissa yang terlihat menimbulkan lecet di sekitar kaki Anissa, Anissa hanya menggeleng lemah.

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang