Pending!

1.7K 84 2
                                    

Ternyata perkataan Reza subuh itu bukan hanya sekedar bualan belaka, Anissa dan Bu marni di buat kalang kabut dengan acara yang terkesan mendadak dengan segala persiapan yang begitu minimnya. Beberapa orang sedang memasang tenda dan menyusun kursi-kursi yang akan di pasang besok, Anissa mendengus kesal dengan ulah Reza walaupun sebagian hatinya terlonjak bahagia, jika acara lamaran ini terjadi hanya tinggal selangkah lagi Ia akan bisa berjalan berdampingan dengan Reza, ya laki-laki yang selalu membuat pipinya merona karena pujiannya. Mendapat pujian dari Reza itu rasanya seperti mendapatkan lotre berhadiah mobil atau rumah karena saking sulitnya mendapatkan hal itu dari Reza, Reza yang tegas, arogant dan dingin  membuat orang-orang enggan berurusan dengan seorang Reza, itulah yang membuat kenapa pujian Reza begitu mahal dan berharga.

Sejauh ini hanya Anissa lah gadis yang mampu membuat Reza jauh lebih baik, tata bahasa dan prilakunya saja sekarang jauh lebih lembut meski aura hitam dan mengancamnya tak berkurang sedikit pun. Anissa diam sembari memangku dagunya, di menghadap jendela memandangi orang-orang yang tengah menyusun kursi dengan tatapan kosong.

"Niss, bagaiamana kamu punya ide tidak siapa yang akan menjadi penyampai sambutan dari pihak kita" tanya Bu marni, sedang Anissa yang ditanya hanya diam tak bersuara, Ia seperti sedang bergelut dengan fikirannya sendiri.

"Niss, kamu kenapa? Kamu tidak senang" ucap Bu Marni sembari mengusap-usap bahu Anissa, saat merasakan ada sesorang yang memegang bahunya barulah Anissa menoleh ke Bu Marni.

"Iya Bu, tadi Ibu bilang apa sama Nissa"

"Ibu tadi tanya, kamu kenapa, apa kamu tidak senang dengan ini semua" Bu Marni mengulang pertanyaannya.

"tidak Bu, Anissa senang, sangat senang Anissa hanya masih kaget dengan ini semua, Anissa kira Reza hanya bercanda tapi ternyata" Ucap Anissa tersenyum manis.

"Iya Ibu juga Niss, Ibu tidak menyangka akan melihat anak ibu bersanding secepat ini" kata Bu Marni dengan air mata jatuh perlahan di kedua pipinya, Anissa memeluk Bu Marni penuh cinta.

"Niss, kalau kamu nanti jadi isteri Reza, baik-baik ya, jangan membantah jangan suka marah-marah dan jangan...."Bu Marni tak melanjutkan kalimatnya karena rasa haru bahagia menelesak dalam hatinya, namun di balik itu semua ada rasa kehilangan, Iya. Sebentar lagi Anissa akan menjadi seorang isteri, menjadi makmum yang mengikuti kemana imamnya akan membawanya.

"Bu, aku akan mengikuti semua apa yang ibu katakan, Anissa akan mengabdikan hidup dan hati Anissa untuk Reza, untuk suami Anissa" kata Anissa semakin merekatkan pelukannya.

"Niss entah kapan kita akan seperti ini, setelah kamu menjadi seorang isteri waktu kamu akan lebih banyak bersama suamimu, padahal kita jarang menghabiskan waktu bersama, maafkan Ibu Ya Niss, Ibu belum bisa menjadi Ibu yang baik untuk kamu, harusnya kamu bisa sekolah setinggi mungkin, masa remaja kamu berjalan normal, tapi karena Ibu kamu harus banting tulang kesana kemari untuk membantu biaya hidup dan bayar hutang ayah kamu, maafkan Ibu, maafkan Ibu nak" tangis Bu Marni semakin menjadi seraya memeluk dan mencium kening Anissa lalu mengelus pipi Anissa yang berurai air mata.

"tidak Bu, Anissa bahagia, karena Ibu dan  keadaan kita yang sekarang lah Anissa menjadi sosok kuat, sosok tegar sosok yang tak pernah mengeluh, untuk apa Anissa sekolah tinggi kalau Anissa tidak bisa menghormati Ibu, untuk apa Anissa punya pendidikan tinggi kalau Anissa tidak memiliki Ibu yang sangat Anissa cintai, Ibu adalah duniaku, sekolahku, semangatku, Ibu adalah segalaku, Anissa sangat bahagia dan bangga karena di lahirkan dari rahim seorang wanita yang begitu cantik, begitu lembut, dan begitu hebat. Anissa sangat mencintai Ibu lebih dari apa pun, Ibu tidak akan pernah tergantikan oleh apa pun, Anissa sayang Ibu" ucap Anissa dengan air mata tak kalah deras, kedua wanita itu saling melepas cinta kasih yang jarang sekali mereka ungkapkan. Cukup lama mereka menangis dalam pelukan.

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang