Love From The Past!

1.5K 101 4
                                    

....jeritan hati penulis, sebetulnya sih saya bukan penggila Vote atau comment, tapi kenapa ya dari awal relase jarang sekali yang vote dan comment apa tulisan ini seburuk itu, ataukah gak layak baca.. padahal nulisnya pakai mikir, sama cuma modal ponsel... Chapter 1 sd the end itu nulis di hp loh akhi/ukhty... Yuk bantu vote... Biar penulis senang...

Selamat berpuasa dan selamat membaca... "

Senja menjelang, langit Jakarta yang panas sudah sedikit teduh dan hangat, dari ufuk timur dan barat langit sudah terlihat merona, mentari mulai tak menampakan wajahnya karena terhalang awan dan mengintip dibalik gedung pencakar langit.

Kebiasaan Reza saat senja menjelang selalu berdiri menghadap matahari tenggelam, matanya menyapu kota Jakarta dari ruangannya dengan memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya. Ia berdiri sembari bercermin melihat lukisan lipstik absrud yang masih melekat di wajahnya, Ia tersenyum sembari menelusuri setiap coretan lipstik baik di dagu maupun pipinya, bahkan ada gambar hati di sekitar matanya, tak lupa juga kumis kucing, semakin lama senyumnya semakin mengembang dan berubah jadi tawa keras, sudah hampir tiga jam Ia tertawa bagai orang gila menlihat bentuk wajahnya yang benar-benar aneh. Sepanjang di perjalanan di kantornya Ia jadi sorotan dan pusat perhatian, hampir semua karyawan yang bertemu dengannya terperangah karena terkejut dan aneh melihatnya.

“aku rasa aku sudah sakit, tidak...tidak! sakit saja rasanya tidak cukup aku rasa aku sudah gila, benar-benar sudah gila mau saja melakukan hal bodoh ini, tapi kenapa aku tidak marah, kesal pun tidak, tapi justru aku menikmatinya” ucapnya dalam  hati.

“Anissa.. Anissa kau memang gadis ajaib, aku masih tidak percaya kalau aku kalah main catur denganmu” kata Reza masih dengan setengah tak percaya, Ia kembali termenung mengingat masa-masa saat pertama kali Ia bertemu dengan Anissa, saat dimana Ia begitu sangat membencinya hingga dengan penuh tanpa perasaan Ia mengerjainya habis-habisan, selalu saja ada pertengkaran dan hal ajaib saat Ia bertemu dengan Anissa, kejadian-kejadian ajaib itu lebih banyak terjadi dari Anissa. Itu sebabnya Reza menjulukinya perempuan dari planet mars karena tingkah dan tingkat kecerobohan yang melekat pada diri Anissa, tapi siapa sangka kalau hatinya kini terpaut pada sosok gadis aneh dan ceroboh itu, bahkan bukan hanya terpaut tapi juga terikat dan seluruhnya terisi oleh nama Anissa.

Reza menarik nafas lega dan bahagia karena hanya selangakah lagi Ia akan memiliki Anissa sepenuhnya, memiliki sumber semangat dan kebahagiaanya. Sebuah ketukan pintu membuyarkan nama Anissa yang coba Reza lukis di atas awan senja yang mengemas membinarkan rona cinta antara mentari dan bulan, yang di satukan oleh bumi dan langit atas kehendakNya yang tak ada satu pun yang mampu menandingi dan mengalahkannya, karena tiada satu pun yang dapat menyamainya, tak beranak dan pula di peranakan, satu-satunya dzat yang memberi ketenangan pada jiwa-jiwa yang segenap cinta menghamba kepadaNya, yakin Allah Azza Wajjala Tuhan sekian alam. Reza mendengus kesal karena merasa terganggu.

“masuk!” ucap Reza datar sembari memperhatikan siapa yang membuka knop pintu tanpa bergeming sedikit dari tempat dimana Ia diam berdiri. Setelah pintu terbuka daun pintu menunjukan sosok yang begitu Ia kenal dengan kekasihnya yang sebentar lagi akan juga menikah selang lima hari setelah Ia melangsungkan pernikahan dengan Anissa. Siapa lagi mereka kalau bukan Ely Apriyani bersama kekasihnya Anang Fathoni.

“Bagaimana hasil meetinynya” ucap Reza setelah Ely duduk di sofa panjang di ikuti oleh mas Anang yang duduk di ujung sofa. Ely dan Mas Anang tertunduk menahan tawa.

Reza memang menyuruh Ely untuk mewakilinya untuk meeting bersama client barunya M.K group karena tidak mungkin baginya menangani meeting kali ini untuk itulah Ia meminta Ely untuk mempelajari berkas yang akan di presentasikan pada pihak M.K group.

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang