Mission X

1.3K 86 8
                                    

Reza dan Fauzan mengangguk, keduanya bangkit lalu ikut mencari alat-alat yang dianggap mencurigakan. Setengah jam mereka menelusuri ruangan, tapi semuanya terlihat biasa saja.

"Kurasa aman? Kita lanjutkan pembicaraan kita" ucap Dafa setelah duduk kembali di sofa Reza dan Fauzan mengangguk mengikuti Dafa.

"Jadi apa rencanamu Daf" tanya Reza.

"Begini rencananya!"

Dafa menceritakan detail rencana yang suadah Ia susun matang-matang, Reza dan Fauzan mendengarkan dengan seksama cara jitu menangkap basah orang yang mereka curigai itu.

"Bagaimana menurut kalian dengan rencanaku?" Terang Dafa ketika Ia telah usai memaparkan idenya dengan gamblang.

"Bagaimana menurutmu Zan?" Reza mengalihkan pertanyaanya pada Fauzan yang sejak tadi hanya mendengarkan penuturan Dafa.

"Kalau belum dicoba kita mana tahu?" Jawab Fauzan.

"Besok kita mulai? besok kamu tidak boleh ke kantor Za! Aku yang menghandle semua pekerjaanmu. Kantorku akan diurus adikku, itu pun kalau kamu percaya padaku, Disamping itu Tidak baik calon pengantin masih kerja apalagi berpergian"

"Tidak ada orang yang paling aku percayai selama ini selain kalian dan mas Anang! Terima kasih kalian selalu ada dalam keadaan apa pun, bahkan dalam keadaan tersulit sekalipun" ucap Reza penuh ketulusan.

"Itulah gunanya sahabat Za! Saling berbagi saling mengisi" ucap Fauzan yang diangguki oleh Dafa.

"Mission X dijalankan" ucap Dafa, yang disambut senyuman Reza dan Fauzan.

"Ya Rabb buka'kan niat jahat yang tersembunyi yang tidak kami tahu adanya, hanya engkau sang pembolak-balik hati dan hanya engkau sang pemberi jalan keluar dari setiap perkara yang tidak bisa kami lampaui, dekatkan selalu aku dalam kebaikanMu, amin.. Allahuma Amin”Doa Reza dalam hati

"Owh iya! Ngomong-ngomong mas Anang dia kemana?" Tanya Fauzan setelah menyesap tehnya yang mulai dingin. Kini obrolan mereka mulai santai dan ringan.

"Mas anang menjemput papa ke bandara"

"Oh.. bukannya Mas Anang juga akan menikah setelah kamu Za! Apa kabar persiapannya" lanjut Fauzan lagi.

“ Sejauh yang aku tahu persiapan pernikahan mas Anang sudah hampir finishing, kemarin malam aku yang mengantarnya mengukur baju pernikahan" ucap Reza dengan senyum mengembang.

"Alhamdulillah! Semoga pernikahanmu dan Anissa dan Mas Anang dan Ely berjalan sebagai mestinya tanpa hambatan satu apa pun." Ucap Dafa yang diaminkan oleh Reza dan Fauzan.

...Cintamu Restumu...

Seperti yang di rencanakan Dafa kemarin, mereka bertiga sudah siap menjalankan misi yang mereka beri nama Mission X, hari ini Reza benar-benar tidak masuk kantor dan Dafa-lah yang menggantikannya sampai sore nanti berperan sebagai assistennya dibantu oleh Ely. Dafa sedang mengerjakan sesuatu, Dafa mulai memasang CCTV berukuran mikro disetiap sudut ruangan Reza yang Ia rasa tak ada satu pun yang mengetahuinya. Sebenarnya bukan sebuah kesalahan ruangan Reza sama sekali tidak terpasang CCTV, sebelumnya pernah terpasang hampir disemua sudut ruangan Reza, tapi dengan alasan Privacy Reza meminta agar semua CCTV di lepas dari ruangannya, karena Ia merasa risih merasa ada yang mengawasi untuk itulah keamanan dirungan Reza amat sangat rawan.

Dafa masih menata letak kamera, tak lupa Ia memasangnya dipojok pintu luar yang tersimpan di pot pohon buatan, Setelah semua terpasang Ia men-set jaringan kameranya dari internet lewat handphonenya, tak butuh lama baginya untuk menyambungkan kamera-kamera yang telah Ia letakan tadi dengan ponselnya.

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang