what Wrong Reza?

5.8K 185 2
                                    


"Za! mau sampai kapan kita disini" Kata seseorang yang mulai kesal karena mereka sekarang menunggu didalam mobil yang terparkir tepat di depan pagar besi rumah Reza, rumah megah dengan gaya eropa yang sangat indah, jangankan rumahnya pagar besinya saja sudah terlihat bahwa rumah itu sangat mewah

"Za memangnya kamu tadi darimana, bukannya dari Ausy kamu langsung pulang, kamu tahu tidak mamamu menelponku tidak berhenti-berhenti, menanyakan keberadaan kamu dimana. Sampai aku kewalahan" Racu Dafa.

Namun Reza masih diam sambil menatap lurus kearah pagar besi Dua belas tahun dan ini kali pertamanya Reza menginjakan kakinya ditanah Indonesia, tak banyak berubah dari negeri bernama Indonesia, kemiskinan dan kemacetan masih belum juga teratasi, ditambah lagi makin banyaknya kasus korupsi yang semakin marak

"Pulang kerumahmu saja Daf! Aku sedang malas pulang kerumah" Kata Reza akhirnya memutuskan kemana mereka harus pergi

" Sebenarnya ada apalagi Za Memangnya kamu tidak rindu sama mama mu, sudah hampir dua belas tahun loh kamu di Australia" Kata Dafa lagi, sambil menderukan mobilnya

"Aku hanya lelah, aku ingin mencari ketenangan dan jangan tanya-tanya lagi aku capek" Kata Reza dingin tanpa menoleh seikitpun kearah Dafa
Sementara Dafa hanya mengendikan bahu tidak ingin berdebat terlalu jauh dengan Reza.

Mobil yang dikendarai Dafa berbelok dan terus melaju membelah jananan jakarta yang mulai lenggang Mereka berhenti di sebuah rumah yang tak kalah megah dengan rumah Reza, Dafa menekan klaskonnya keras tak berapa lama seorang security membukakan gerbang setinggi dua meter Reza dan Dafa adalah dua sahabat tak terpisahkan sejak kecil, itu bisa di lihat dari mereka yang sudah bersama sejak taman kanak-kanak, melalui hari-hari bersama, sampai kulIah pun mereka bersama namun di pertengahan semester Reza melanjutkan kulIahnya di luar negri tanpa alasan yang jelas bahkan Dafa pun hingga sekarang tidak pernah tahu alasan kenapa Reza sampai harus kuliah diluar negeri.

"Za kamu mau makan apa mandi dulu?" Kata Dafa ketika mereka ada di tengah perjalanan anak tangga menuju kamar Dafa dilantai atas

"Aku sudah makan tadi, jadi aku memilih mandi dan tidur" Kata Reza sambil mengekori langkah Dafa.

"Ini handuknya...!" Kata Dafa sambil melempar handuk berwarna biru merah bermotif superhero tepat kearah Reza, Reza diam Ia hanya memadangi handuk itu penuh tanya.

"Tenang, itu masih baru Reza Zakarya!" Kata Dafa seolah tahu isi kepala Reza.

Reza hanya tersenyum kecut, Dia tidak menyangka kalau sahabatnya ini masih hafal sekali sifatnya yang tidak mau menggunakan barang bekas Pakai orang lain meskipun Ia dan Dafa sudah tak berjumpa selama dua belas tahun, Reza terus melangkah menuju kamar mandi, sedanglan Dafa, Ia hanya tiduran di ranjang king sizenya yang empuk sambil memandangi langit-langit bewarna pastel, ada banyak pertanyaan yang bergelut di dalam kepalanya, secara fisik memang Reza tak banyak berubah, hanya wajahnya saja yang lebih tirus dengan ditumbuhi janggut, jambang dan kumis yang membuatnya terlihat lebih tua dari usianya yang sebenarnya.

Tapi perubahan yang paling mencolok dari Reza adalah sikapnya yang semakin dingin dan agak sedikit ketus itulah yang membuatnya semakin penasaran walau sejatinya Ia tahu kalau hati seseorang bisa berubah kapan saja, termasuk Reza Apakah Australia mampu mengubah diri Reza yang tadinya hangat, banyak tertawa dan mudah bergaul dengan siapa pun kini seolah mempunyai dunia yang tak satu pun mampu menjamahnya, termasuk Ia sendiri, cukup lama Reza di dalam kamar mandi, tak ada suara apa pun disana, hanya suara gemericik air dari shower yang Ia dengar.

"Za! Kamu tidak tidur'kan" Kata Dafa memastikan keadaan Reza sambil mengetuk pintu, beberapa saat terdengar suara air mati, Reza keluar dengan hanya berbalut handuk di lingkar pinggangnya sambil terus memandang Dafa dengan tatapan kosong

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang