Gentleman

3K 142 0
                                    

"Kamu siapa? “ Tanya Anissa karena Ia merasa sama sekali tak mengenal laki-laki yang terlihat hanya kepalanya saja dibalik kaca mobil kemudinya.

Anissa sedikit terkesiap karena pemuda di dalam mobil itu cukup tampan, dengan stelan jas, mobil mewah dan kacamata yang bertengger manis diatas hidung mancungnya menambah kerupawanan laki-laki yang kini mulai turun dari mobilnya

“Kamu gadis yang tadi pagi kan ?” Kata pemuda itu lagi setelah Ia berada tepat dihadapan Anissa.

Anissa mengereyitkan dahinya tanda bingung, Ia menatap ibunya yang jelas sekali tergambar kalau Ia tidak tahu menahu masalah anaknya.

“Maaf kita baru pertama kali bertemu, mungkin kamu salah orang, Permisi “ Kata Anissa sambil kembali menyeret rollingbagnya, ibunya hanya menuruti langkah Anissa

“Hey tunggu!” Kata laki-laki itu mencoba menahan Anissa agar tidak pergi Anissa mulai kesal Ia menatap laki-laki itu tajam penuh kewaspadaan

“Om siapa, koq kenal kak Anissa, tumben kenalan kak Anissa ada yang kelen” Kata adik Anissa Sambil menatap bergantian Anissa dan laki-laki itu.
Anissa mendelik kearah adiknya

“Maaf nak, kami harus segera pergi dari sini, sebentar lagi malam ayo Luna Kita pergi!” Kata ibunya Anissa yaitu bu Marni sambil memberikan tangannya pada Luna, Luna langsung menyambut tangan Bu Marni dan melangkah disampingnya Begitu pula dengan Anissa

“Tunggu! aku yakin kamu gadis yang tadi pagi aku lihat” Terang laki-laki tadi kekeuh

“Maaf tapi mungkin kamu salah orang” Kata Anissa lagi

“Kamu yang ini” Kata laki-laki itu sambil memperagakan tendangan-tendangan kecil.

Anissa memperhatikan gerakan laki-laki setelah berfikir cukup lama “Kamu!” Kata Anissa sambil menunjuk hidung laki-laki itu hendak marah

“Kamu siapanya Dia” Kata Anissa penuh waspada, mengingat sikap laki-laki itu kepadanya seolah seprti ada ribuan ulat bulu yang membuatnya beridik geli mengingat wajahnya

“Kenalkan aku Fauzan, tenang aku sahabat baiknya koq, otomatis sahabat baikmu juga” Katanya

“Maksudnya, kenapa bisa begitu” Kata Anissa bingung

“Iya! karena kamu pacarnya” Kata Fauzan lagi yang membuat Anissa kesal

“Jangankan Dialam nyata, dimimpi pun tidak terlintas sama sekali aku berharap menjadi kekasihnya” Seloroh Anissa, rasanya mulutnya gatal kalau mengingat sikap laki-laki itu padanya 

“Kalian memang serasi” Kata Fauzan sambil menahan tawanya

“Apanya yang serasi,ayo Bu kita pergi” Kata Anissa mengajak ibunya untuk pergi, karena Dia merasa jengah dengan laki-laki yang ada dihadapannya

“Memangnya kamu mau kemana dengan barang bawaan sebanyak ini?” Kata Fauzan sambil memperhatikan barang bawaan Anissa seperti akan pindahan

“Mau mengungsi, habis kebanjiran” Sewot Anissa sambil langsung berlalu meninggalkan Fauzan yang tersenyum geli mendengar jawaban AnissaTapi baru beberapa langkah Anissa melangkah Rolling bagnya direbut Fauzan

“Hey apa yang kamu lakukan” Kata Anissa ketika Ia lihat fauzan memasukan rollingbagnya kedalam bagasi mobilnya tanpa memperdulikan omelan Anissa.

“Kamu apa-apaan membawa barang-barang orang seenaknya” Kata Anissa sambil menarik Paksa tas yang ada ditamgan Fauzan

“Kamu’kan bilang mau mengungsi, makanya aku ungsikan” Jawab Fauzan sekenanya

“Memang siapa yang mau ikut denganmu"

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang