Posessive Guy!

2.3K 115 0
                                    

Reza melangkah keluar dari ruangannya, sesekali Ia menyeka jejak-jejak air matanya, hatinya sakit, lebih sakit teriris pedang sekali pun. Disana, didalam hatinya ada luka yang masih belum tersembuhkan, di koridor Ia bertemu dengan Anissa yang sedang membawa minuman pesanan pegawai HRD, Reza diam terpaku melihat sikap Anissa yang jauh lebih tenang sekarang, sesekali Ia tersnyum kepada karyawan yang Ia temui, dan karyawan itu pun tersenyum dengan senyuman menggoda, hati Reza terbakar Ia langsung menghampiri Anissa yang terlihat sedang berbincang-bincang dengan karyawan itu.

"Ehmmm..." Kata Reza mendehem keras sontak saja membuat si karyawan ketakutan setengah mati melihat Reza yang mendelik tajam kearahnya.

"Ehh Pak Reza, selamat siang Pak..." Ucap Anissa dengan senyum termanisnya.

"Jangan banyak senyum-senyum, gigimu ada cabenya..." Kata Reza ketus.

"Mana! tidak ada..." Kata Anissa yang menelusuri deretan giginya dengan telunjuknya, sementara Reza hanya mendengus kesal melihat tingkah Anissa yang masih saja urakan.

"Ikut aku..." Ucap Reza ketus, Anissa yang mendengar hanya mendengus sebal, lalu mengikuti langkah lebar Reza.

"Untuk apa kamu masih membawa itu, taruh benda itu..." Kata Reza ketika Ia berbalik memastikan Anissa mengikutinya dengan masih membawa baki kosong.

"Iya ini juga mau di taruh di Pantry..."Bantah Anissa dengan nada kesal.

"Kamu sini..." Kata Reza pada karyawan yang berbincang tadi dengan Anissa, karyawan tadi bergetar hebat karena ketakutan setengah mati, takut kalau-kalau Ia di pecat dari kantor.

"I...iya... Pak..." Kata karyawan tadi terbata.

"Kamu bawa benda ini ke Pantry, harus kamu yang mengantarnya langsung, kalau ada laporan kamu tidak menyimpannya sendiri, aku pastikan kamu aku pecat di tempat, mengerti...!" Kata Reza sambil merebut baki dari tangan Anissa lalu menyerahkannya dengan kasar pada si karyawan yang lumayan tampan karyawan itu hanya mengangguk pasrah diiringi nafas lega.

"Untung saja aku tidak di pecat..."Gumam karyawan itu.

"Dan satu lagi..." Kata Reza tiba-tiba yang membuat jantung si karywan seolah lepas dari paru-parunya.

"Jangan dekati PACAR saya, kamu mengerti, itu larangan paling keras..." Ucap Reza lagi, lalu Iakembali melanjutkan langkahnya dengan di ikuti oleh Anissa.

"Ckk, jadi pacar saja belum, sudah posesif seperti ini, apalagi sudah jadi pacar, bisa-bisa aku dirantai, mataku di tutup... hehh dasar makhluk aneh..." Ucap Anissa pelan namun ternyata di dengar jelas oleh Reza.

"Bukan hanya merantaimu, tapi juga mengurungmu di penjara sangkar emas kalau kamu berani bermanja-manja dengan laki-laki lain, memang aku kurang baik, kurang tampan..." Dengus Reza semakin gemas mendengar gerutuan Anissa, tingkah mereka ternyata menjadi pusat perhatian karyawan HRD.

"Yang membuat aku belum menyukaimu karena kamu kurang jelek... Opppsssss" Kata Anissa kelepasan, lalu Ia berjalan dengan cepat mendahului Reza sambil menunduk dengan wajah merah padam dan membekap mulutnya dalam-dalam sementara Reza hanya tersenyum puas mendengar kata-kata Anissa.

"Heyy Niss tunggu aku..." Teriak Reza sambil mengikuti langkah cepat Anissa yang Ia pastikan wajahnya merah semerah tomat.

...Cintamu Restumu...

Reza dan Anissa duduk berhadapan di kantin kantor, mereka duduk tanpa bicara sedikit pun hanya terdengar dentingan sendok dan piring beradu yang sesekali memecah kebisuan mereka, Reza diam memperhatikan Anissa yang tengah makan dengan lahap.

"Tidak akan, aku tidak akan pernah melepaskannya, aku akan berusaha mempertahankannya, apa pun yang terjadi..."Gumam Reza sambil memainkan sedotan di dalam gelas minumannya.

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang