Midnight

2.3K 105 0
                                    


Langit malam terasa sangat berkilau, bulan dan bintang seolah tak henti-hentinya melagukan syair cinta-Nya yang maha indah, hingga sampai saat ini masih terus mendayu syahdu, menyentuh jiwa-jiwa yang kering, menyapa segala kesah dalam dada, serta mengetarkan dinding-dinding hati setiap Insan yang menyiratkan firman-Nya.

Reza diam dalam sepinya, memandangi wajah lelah Anissa yang tertidur di sofa tepat menghadapnya. tak jauh dari Anissa ada Dafa yang tidur terduduk di single sofa sementara Fauzan dan Bu Marni ada di kamar sebelah menjaga Luna, dan Bu Atiyah berada di rumah bersama mas Anang. Reza tak henti-hentinya mengurai senyum melihat posisi tidur Anissa yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

"terimakasih, telah mewarnai hidupku, terimakasih telah menjadi bagian paling penting dalam hidupku. aku berjanji, aku akan berusaha menjagamu, berusaha membahagiakanmu..." Gumam Reza dalam hati. Reza pura-pura memejamkan matanya ketika melihat Anissa menggeliat lalu terduduk, Anissa menggelengkan kepalanya kuat-kuat seolah mengusir rasa kantuk yang seoalah masih menderanya.

Setelah itu Ia bangkit dan melangkah menuju ranjang rawat Reza, hati Reza berdegup kencang melihat Anissa yang melangkah semakin mendekat kearahnya, ia membuka sedikit sebelah matanya ketika tangan lembut Anissa membenarkan posisi selimut Reza yang tersingkap dan menyelimuti tubuh Reza hingga leher.

"Selamat Tidur cepat sembuh dan jangan melakukan hal bodoh lagi, aku tidak bisa kalau tanpa kamu sekarang..." kata Anissa setengah berbisik sambil tersenyum hangat kearah Reza. hati Reza menghangat mendengar kata-kata Anissa yang begitu sangat menenangkan jiwanya.

"bisakah tidak kamu jelek sebentar saja, saat sakit saja masih tampan, apalagi sehat.. menyebalkan membuatku semakin jatuh cinta saja, kamu enak tidak perlu bersusah payah mencari orang yang mau menyukaimu tanpa kamu nyatakan cinta pada mereka, mereka pasti sudah bertekuk lutut, sementara aku... hmm..! hanya orang bodoh yang mau menyukai bahkan mencintaiku sedemikian dalam, dan ku harap kamu tetap bodoh untuk terus bisa mencintaiku " kata Anissa lagi dengan nada seolah-olah marah, Reza yang mendengar kata-kata Anissa hanya tertawa geli dalam hati.

Setelah dirsasa selimut Reza sudah benar Ia melangkah sedikit berjinjit menjauhi Reza menuju luar menjauhi Reza yang sebanrnya hanya pura-pura tertidur, melihat Anissa keluar ruangan Ia langsung bangkit dari tidurnya kemudian membuntuti langkah Anissa dengan perlahan-lahan sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

"mau kemana Anissa malam-malam begini "Gumam Reza sembari terus mengikuti langkah Anissa dengan cara mengendap-ngendap. Anissa berhenti di ruang rawat Luna.

"Jangan bilang dia mau menemui Fauzan "Geram Reza dalam hati, Anissa membuka pintu ruang rawat Luna, memeriksanya sebentar dengan hanya kepalanya saja yang masuk, setelah beberapa saat kemudian Anissa melangkahkan kakinya kembali entah kemana.

Sementara Reza mendesah lega karena ternyata Anissa tidak menemui Fauzan. Anissa berhenti di ujung lorong rumah sakit lalu ia memasuki sebuah ruangan kecil yang terdapat disana, ternyata ada sebuah mushola kecil. Reza melangkah mendekati mushola itu dan berdiri tak begitu jauh diluar mengamati Anissa yang sedang berwudhu di belakang mushola. melihat Anissa masuk kembali ke Mushola Reza sedikit menyembunyikan tubunya di balik pilar. Anissa hanyut dalam sholatnya. hati Reza berdesir hangat melihat Anissa yang tengah bersujud.

"jika Allah benar-benar mengikat kita dalam Cinta dan Restunya, aku benar-benar jadi laki-laki paling beruntung di dunia ini, kamu adalah mutiara di dasar kota Jakarta Anissa.

"Gumam Reza dalam hati sembari mengikuti keterhanyutan Anissa menikmati malam, udara dingin mulai menggigit setiap inci tubuhnya namun itu tak sedikit pun menyurtkan keinginan Reza untuk terus memandangi kekasih hatinya, kekasih yang seolah telah lama pergi, kekasih yang hampir saja nyaris tak bisa ia miliki selamanya, kekasih yang telah berulang kali ia sakiti hatinya.

CintaMu RestuMu (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang