CHAPTER 8

1.4K 70 3
                                    

JANGAN LUPA KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE!

HAPPY READING 😊

"Kak A-ari"panggil Aisyah yang baru saja sadar dari pingsan nya.

"Aisyah kamu udah sadar?" tanya Ari dan Aisyah hanya menganggukan kepala nya.

"Ha-haaus kak"

"Kamu haus? Sebentar ya aku ambilin air minum!" Ari mengambil Air putih di nakas. Aisyah menganggukan kepalanya dan berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya.

"Sini aku bantu!" Ari membantu Aisyah duduk diranjang dan memberikan bantal sebagai sandaran untuk duduk.

"Nih minum dulu!" Ari memberikan segelas air putih dan membantu ikut memegangi gelas supaya tidak tumpah. Aisyah pun meminumnya. Setelah itu ia menyandarkan tubuhnya.

"Makasih kak!" Aisyah tersenyum manis.

"Gimana keadaan kamu? Apa udah enakan? Atau masih ada yang sakit? Aku panggilin dokter ya?" Ari bertanya khawatir sambil beranjak berdiri. Aisyah yang melihat kekhawatiran Ari langsung memegang tangan Ari dengan lembut sambil tersenyum.

"Kak Ari aku udah nggak papa kok! Badan aku udah enakan. Cuman masih lemes sama pusing dikit aja. Kak Ari nggak perlu panggilin dokter Karna adanya kakak di samping aku aja udah buat aku seneng dan buat aku jadi terasa terobati jadi sekarang kakak jangan khawatir lagi ya." Aisyah tersenyum tulus.

Mendengar jawaban Aisyah, Ari pun duduk kembali di samping Aisyah.

"Iya tapi kamu janji ya jangan bikin kakak khawatir lagi. Kalau ada apa apa kamu harus bilang sama kakak."

"Iya Aisyah janji nggak bikin kakak khawatir lagi." Aisyah dengan senyum manisnya menatap Ari.

"JANJI." Ari tersenyum sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"JANJI." Aisyah menautkan jari kelingking nya.

"Oh iya tadi aku bawain ini buat kamu" Ari menyerahkan bunga untuk Aisyah.

"Waah makasih ya kak!" Aisyah menerima bunga dan menghirup bau bunga tersebut.

"Heeem bunganya cantik, wangi lagi" Aisyah terus mencium aroma bunga yang memabukkan nya.

"Iya sama sama, kamu suka kan?"

"Suka banget."

"Kamu belun makan kan?" Tanya Ari. Aisyah menggelengkan kepala nya.

"Ya udah sekarang kamu makan ya! Aku udah bawain kamu bubur ayam, suka bubur ayam kan?" yang dijawab anggukan kepala Aisyah.

"Ya udah sekarang kamu makan yang banyak biar cepet sembuh." Ari membuka bungkus bubur ayam tersebut.

"Naah buka mulut kamu!" Ari menyodorkan sesendok bubur ke mulut Aisyah.

"Aku bisa makan sendiri kak." Aisyah menolak.

"Sekarang biar aku yang suapin kamu."

" tapi aku bisa sendiri kak. Aku bukan anak kecil" Aisyah mengerucutkan bibirnya.

"Enggak kamu lagi sakit sekarang biar kakak aja yang suapin kamu."

"Nggak boleh nolak! Sekarang buka mulut kamu." ujar Ari tak mau dibantah.

Aisyah membuka mulutnya dan menerima suapan dari Ari. Sampai tak terasa suapan terakhir dan bubur ayam itu sudah habis.

"Bagus anak pintar!" Ari tersenyum melihat bungkusan bubur yang sudah habis.

1000 BALON CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang