CHAPTER 15

1.5K 86 4
                                    

KARNA  INI CHAPTER TERPANJANG YANG PERNAH AKU KETIK📠

JADI JANGAN LUPA KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE!
  PART INI LEBIH DARI 3520 KATA


📖Happy readings📖😘

Aku sedang menunggu Aisyah di parkiran mobil sekolahku. Aku melihat dia berlari Kecil ke arah mobilku. Hari ini dia memang cukup telat tapi tidak apa-apa karna aku tidak merasa keberatan untuk menunggunya selama ini. Mungkin dia memiliki sesuatu keperluan mendesak yang menyebabkannya membuatku menunggu cukup lama.

Tok tok tok

Dia mengetuk ngetuk jendela mobilku. Aku membuka jendela dan dia menatapku dengan rasa bersalah.

"Maaf kak tadi Ais masih ngerjain tugas yang harus dikumpulin hari ini." katanya memohon maaf.

"Iya iya gapapa. Ayo masuk!"  Aisyah mengangguk, Ia berusaha membuka pintu mobil di bagian depan.

Aku bisa melihat dia kesusahan dengan buku buku di pelukannya. Aku merasa kasihan melihatnya seperti itu, jadi aku keluar dan berjalan kesisinya untuk membantunya membuka pintu. sekali kali bertindak sebagai gentleman bukan sesuatu yang aneh bukan?
"Nggak usah kak!" katanya saat melihatku  keluar dari mobil.

"Nggak masalah." kataku sambil membukakan pintu mobil untuknya.

Aisyah menatapku dengan senyuman.

"Makasih kak Ari." katanya dengan ceria.

Aku balas tersenyum kepadanya dan mengacak ngacak rambutnya gemas.

*******

"Kak.., kak Ari!" panggil Aisyah  mengguncangkan tangan Ari.

"Apa Ay, jangan goncang goncang aku lagi nyetir!" kata Ari fokus menyetir.

"Kak ke Dufan yuk kak? pliss ya ya ya?" rengek Aisyah.

"Hah? Ngapain? Nggak deh! Sekarang kita pulang!" tolak Ari.

"Nggak mau!!! Ayo kesana kak! Ais pengen jalan jalan!" Aisyah terus merengek.

"Nanti ya kita pulang dulu baru kita ke Dufan ya?"

"Hiks...hiks...hiks nggak mau!!! Kak Ari jahat, yaudah kalau kak Ari nggak mau nganter Ais kesana! Aisyah kesana sendiri aja!" ujar Aisyah dengan mata berkaca-kaca.

"Eh eh kok nangis sih, yah jangan nangis dong. Yaudah iya kita ke Dufan ya." Ari  mengusap rambut Aisyah.

Seketika mata Aisyah berbinar. "Bener kak?" tanya Aisyah tak percaya.

"Iya Sayang." kata Ari sambil mengangguk.

"Makasih kak!" Aisyah langsung mencium pipi Ari, yang membuat Ari tersenyum lebar.

"Sering sering gitu ya, biar dicium terus aku nya he hehe." ujar Ari terkekeh.

"Kak Ari!!!" teriak Aisyah memukul lengan Ari.

*****


"Aisyah jangan lari lari!" triak Ari.

Aisyah yang mendengar triakan Ari langsung saja berhenti dan menoleh tak lupa dengan cengiran bodohnya.

"Maaf kak Ais lupa hehehe.."  Aisyah mengaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ck! Dasar, sekarang kita mau ngapain?" Tanya Ari merangkul Aisyah.

Aisyah mengetuk ngetukan jari pada dagunya seraya berpikir.

1000 BALON CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang