⛔Ps: Klik mulmed nya nanti ya⛔
JANGAN LUPA KOMEN!
VOTE ⭐ SEKARANG
Happy readings😘
Suasana malam dijalan yang semakin sepi serta penerangan yang kian jarang membuat batin Aisyah bertanya tanya.
Ya malam ini Ari mengajak Aisyah pergi ke suatu tempat dan Aisyah belum mengetahui akan pergi kemana karena jarak yang sudah di tempuh mereka sudah jauh dari rumah.
Perjalanan yang mereka lakukan kini makin jauh meninggalkan keramaian kota, menuju ke satu tempat yang sedari tadi tidak mau di ungkapkan oleh si pengemudi.
Dapat Aisyah saksikan disekeliling nya sekarang adalah deretan pohon serta beberapa rumah penduduk meski jarang jarang.
"Kak, ini sebenarnya kita mau kemana sih?" tanya Aisyah untuk kesekian Kalinya dan jawaban yang dia dapat dari Ari tetaplah sama hanya senyuman. Menyebalkan bukan?
"Ih kak Ari nyebelin" itu terakhir kalinya Aisyah bersuara.
Dan pada akhirnya dia memilih diam dan menelan sendiri keingin tahuannya. Bertanya pun percuma.
Aisyah bosan melihat senyum Ari yang malam ini terumbar murah sekali.
Aneh.
Dan setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan.
"Kak, ngapain kita kesini sih? ini dimana?" tanya Aisyah melihat tempat di sekelilingnya dan ia melihat sebuah danau yang tidak terlalu jauh dari ia berdiri sekarang.
Ari tidak menjawab untuk kesekian kali nya dan hanya sebuah senyuman yang ia berikan.
"Iiih nyebelin." Aisyah kesal membuang muka.
Ari yang melihat ekspresi kekesalan Aisyah hanya tersenyum memegang tangan Aisyah.
"Nanti kamu juga tau kok. Nah sekarang tutup mata kamu." perintah Ari menggandeng tangan kanan Aisyah.
"Nggak mau! Nanti aku diculik," tolak Aisyah.
Pletak!!!
"Iiihhhh sakit."
Satu jitakan mendarat di kepala Aisyah.
"Bisa nggak sih nggak usah jitak kepala orang? Nanti kalau Ais makin jenong gimana?" Celoteh Aisyah mengerucutkan bibirnya.
"Biarin, jidat jenong itu tandanya pintar." balas Ari terkikik.
"Teori macam apa itu?"
"Itu kenyataan sayang. Semakin besar luas penampang dahi, maka semakin kecil tekanan yang dialami, jadi kamu nggak akan mudah stress. Selain itu juga lebih banyak menyerap karbondioksida dan cahaya matahari sehingga mempermudah terjadinya proses fotosintesis." jelas Ari terkikik. Membuat Aisyah melongo.
"Ya Tuhan kak, sejak kapan dahi ini di ibarat kan seperti tumbuhan." Aisyah memegang dada dramatis.
"Sejak matahari ada 2 mungkin." jawab Ari asal.
"Matahari cuma ada 1 kak!" Aisyah melotot.
"Ada 2, yang satu di langit dan yang satu di mata kamu" goda Ari yang jauh dari bayangan Aisyah.
"Hahahahaha"
Aisyah tertawa melihat ekspresi Ari yang tidak sinkron dengan ucapannya."Duuuh aku melting" Aisyah berusaha menghentikan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 BALON CINTA
Romance(Aisyah Farah Moela Dirgantara dan Ari Maximiliam Alexander) Highest Rank #519 in romance 02.01.2018