CHAPTER 20

1.2K 81 6
                                    

JANGAN LUPA KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE!

HAPPY READING 😊

Jangan lupa vote ⭐⭐⭐ Biar bisa next chapter
◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼

[Flashback on]

"Ais, kamu nggak boleh gitu sama kak Ari. Biar kak Ari sekolah dulu ya. Nanti kalau kak Ari udah pulang nanti temenin Ais lagi, yaa? Ayo sekarang lepas baju kak Ari, nanti kak Ari terlambat loh kesekolahnya" bujuk Mama Ari. "Nggak mau Ma, Ais mau ikut kak Ai" rengek Aisyah sambil terus menarik narik ujung baju seragam Ari.

"Ais sayang....kak Ari janji! kak Ari bakalan pulang cepat dan kita jalan jalan lagi naik sepeda terus beli balon,terus nonton pangeran di televisi lagi ya? Kak Ari janji!" bujuk Ari yang langsung berjongkok kearah Aisyah dengan mengajukan jari kelingkingnya sebagai tanda janji yang ia ucapkan tadi ke sahabat kecilnya."

"Ais mau kak Ai disini aja! Nggak usah pelgi!" Aisyah terus merengek tidak menghiraukan pengajuan jari kelingking Ari tadi.

Air mata Aisyah kembali menetes.

"Kak Ari harus belajar Ais mainya sama Mama yuk!" bujuk Mama Ari yang langsung  melepaskan tangan Aisyah yang menggenggam ujung baju Ari.

"Ais nggak mau ma! Ais mau sama kak Ai!" rengek Aisyah.

"Ssst, Ais anak manis kan?" Tanya Ari membelai rambut Aisyah dan Aisyah mengangguk mengiyakan dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Nah,kalau gitu anak manis nggak boleh nangis! Nanti pangerannya nggak bakal suka loh sama anak manis  yang nangis. Ais mau pangerannya nggak suka sama Ais?"Tanya Ari.

Sepertinya kata kata Ari itu berhasil. Aisyah langsung terdiam dan mengusap air matanya dengan cepat dan sembarangan untuk menghilangkan air mata yang ada diwajahnya. "

Nggak, Ais nggak nangis?" pembelaan Aisyah dengan muka polosnya.

Ari tersenyum melihat kelakuan sahabat kecilnya itu.

"Oke anak manis. Kak Ari berangkat dulu ya! Ais kan sebentar lagi kesekolah Ais juga. Harus rajin ya disana!" Ari segera bangkit dari hadapan Aisyah dan membuka pintu menaiki mobil yang sudah ditunggui oleh supirnya.

"Kak Ai janji ya!"teriak Aisyah dari halaman depan rumah Ari. "Iyaaaa" balas Ari dari jendela mobil.

[Flasback off]

"Namanya juga masih kecil ya emang gitu!" balas Aisyah ketus.

Yang menurutnya apa yang Ari katakan barusan adalah sebuah ejekan untuknya.

"Oh kalau gitu, kamu sekarang masih kecil dong ay? Buwahahaha!"

Aisyah yang mengerti maksud perkataan Ari sekarang hanya terdiam mengakui bahwa apa yang baru saja ia lakukan sama dengan kejadian dulu itu.

"Yaudah tidur aja!" Aisyah segera mengambil bantal guling dan menaruh kakinya diatas lalu mendekatkan ke Ari dan meletakan tangan kanannya diatas dada Ari.

Ari menepuk nepuk pelan lengan Aisyah agar Aisyah tertidur. Aisyah benar benar merasa bahagia saat ini juga walau keadaan kakinya yang sedang terluka, namun dengan Ari yang berada di samping nya rasa sakit itu tak sebanding dengan rasa bahagiannya yang melambung tinggi hingga membuat degub  jantungnya berdetak tak karuan.

1000 BALON CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang