CHAPTER 18

1.2K 67 1
                                    

JANGAN LUPA KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE!

📖Happy readings📖😘

Jangan lupa vote ⭐⭐⭐
◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼

Aisyah, Wulan dan Ari berada di sebuah kafe setelah kejadian tadi mereka sepakat untuk mampir sebentar hanya sekedar minum bersama dan mendengarkan cerita Aisyah. Apalagi Wulan dia sangat penasaran sekali bagaimana Sheira bisa menampar Aisyah karena hanya adegan itu yang sempat ditontonnya, dia tak tahu awal mula kejadian itu.

Aisyah menceritakan kejadian tadi secara rinci apa saja yang terjadi sampai Wulan dan Ari datang. Mendengar hal itu Wulan menjadi sangat kesal sambil memanggut manggut mengerti. Berbeda dengan Ari yang masih terlihat rahang ari mengeras bercampur emosi, karena dia juga melihat saat Sheira menampar pipi Aisyah meskipun dari kejauhan, dia bahkan berlari untuk membalas kelakuan Shera namun Wulan lebih dulu tiba.

"Kamu nggak papa kan Ay?
Apa masih sakit?" tanya Ari  mengelus pipi kiri Aisyah yang masih memerah.

"Aku gapapa kak. Lagian kalau kalian nggak ada juga aku bisa kok ngelawan dia." ungkap Aisyah penuh keyakinan.

"Gapapa gimana? jadi merah gitu kali Syah!"ungkap Wulan.

"Iya sayang pipi kamu merah banget, atau kita pergi ke rumah sakit aja sekarang?" tawar Ari yang tak bisa menutupi khawatirannya yang berlebihan.

"Nggak usah kak, Ais udah gapapa kok. Palingan entar juga sembuh."  Aisyah menolak.

"Tapi kan Ay..."

"Iiih kak Ari jangan lebay deh, nanti juga hilang kok " ungkap Aisyah.

"Iya Ari lo tenang aja, entar di kompres pasti merahnya udah hilang. Emang dasar tu nenek gambreng gila! Masa dia ngaku ngaku pacarnya kak Ari? Di depan istrinya Ari yang sebenarnya lagi, emang sarap tu orang!" ungkap Wulan kemudian menyeruput minumannya.

"Maafin aku, Ay, harusnya aku tadi nggak ninggalin kamu." sesal Ari  menggenggam tangan Aisyah dengan erat, dia benar benar takut kalau Aisyah kenapa kenapa.

Memang rasa cintanya sudah melebihi rasa cinta itu sendiri.

"Ini bukan salah kakak. Ais gapapa kok. Jadi kak Ari nggak perlu minta maaf lagian aku gapapa. Katanya, ini konsekuensi nya jadi ceweknya cowok yang super tampan kayak kakak. Iya kan?" Goda Aisyah  memaparkan senyumnya yang paling manis, membuat Ari juga tersenyum sambil mengacak ngacak rambut Aisyah.

"Uuh kayaknya gue salah lapak nih! Konten romansa ini seharusnya yang jomblo nggak disini!" ungkap Wulan yang membuat Ari terkekeh geli.

"Hehehe aku lupa kalau ada yang jomblo disini." sambut Aisyah dengan senyumnya sambil melirik Ari kemudian menatap Wulan.

"Aelah gue emang ngefans sama suami lo, tapi gue masih waras kali, nggak kaya Sheira and the geng itu! Yang otaknya udah pindah ke pantat!" ujar  Wulan.

"Eh kok jahat banget sih Lan." tanggap Aisyah.

"Biarin! sekalian gue sumpahin mereka biar giginya retak retak, bisulnya pecah, kakinya patah patah, apapun yang jelek jelek lah buat mereka!" ujarnya kesal sambil menyampaikan sumpah serapahnya yang membuat Ari dan Aisyah tertawa geli karena ucapannya.

"Udah ah gue mau cabut dulu! Mau belajar, mumpung ada yang bantuin gue, dari pada disini terus bisa belekan mata gue! Liat kalian mesra mesraan terus!" sambung Wulan yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

1000 BALON CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang