CHAPTER 28

828 81 12
                                    

Double updet 2/2

Target 30

JANGAN LUPA KOMEN!!!

JANGAN LUPA VOTE!!!

HAPPY READING😊

BRAK!!!

Aku tidak sengaja menabrak seseorang dibelokan lorong. Tepat sebelum halaman depan sekolah ini. Aku meringis menahan  dingin yang tiba tiba menjalar di lenganku. Aku menatap lengan ku dan menemukan bahwa lengan kanan bajuku sudah basah kuyup. Sepertinya orang yang kutabrak menumpahkan air minumnya. "Maaf"kata orang yang kutabrak. Aku tersadar bahwa orang itu berdiri dihadapanku. Namun, aku masih menunduk berusaha menyembunyikan wajahku yang pasti basah oleh air mata.
"Gak masalah" aku langsung berjalan melewatinya  dengan terburu-buru dan masih menunduk. "Baju lo basah" dia menjegal tanganku. Membuatku berbalik menghadapnya. Aku otomatis langsung menatapnya dan memberikan tatapan  tidak senang, sedangkan dia malah menatapku lekat lekat.
"Shit! sorry gue jalan nggak liat liat"  aku menahan senyum karena aku tau bahwa akupun salah di tabrakan ini. Aku membalas tatapannya sambil menggelengkan kepala pelan. Sebagai tanda bahwa aku tidak marah. "Ngomong-ngomong lo mau keluar sekolah dengan muka sembab begini?" matanya mengarahkanku kearah halaman depan yang penuh dengan  orang orang. Aku berbalik dan mengintip dari bahuku, dan menemukan bahwa perkataanya ada benarnya juga. Aku tidak bisa kesana, kecuali aku rela mempermalukan diriku sendiri. "Bad idea" gumamku pelan. "That right! Sebagai permintaan maaf, gue bisa bantuin lo pergi tanpa bikin diri lo sendiri malu. Tapi itu juga kalau lo mau sih" dia menatap lemari piala disisi kiri kami seolah memberiku waktu untuk berfikir. Menurutku akan sangat tidak nyaman jika tiba tiba menerima bantuan dari orang asing seperti itu. Namun, memalukan diri sendiri adalah hal yang jauh lebih buruk dari semuannya."Boleh?" dia langsung menatapku dengan yakin dan berkata
"boleh. Ikutin gue" dia lalu berbalik pergi masuk ke area sekolah. Aku,meskipun awalnya ragu, tapi akhirnya mengikuti juga. Entah kenapa? Tapi kurasa dia orang yang baik.

Dia membawaku melewati beberapa lorong lorong didepan kelas. Aku tentu saja tidak tau akan dibawanya kemana, karena ini bukan sekolahku sendiri. Namun, beberapa saat kemudian, kami sampai di sebuah area parkiran mobil. Yang jika dilihat di pagar pembatas tinggi yang mengitarinnya disatu sisi, ini pastilah bagian ujung timur sekolah ini. Pria itu lalu mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketnya. Itu adalah sebuah kunci mobil. Dia lalu menekan tombol alarm di kunci itu dan membuatku menoleh karena sebuah mobil BMW berwarna putih mengedipkan lampunya. Pertanda bahwa mobil itu milik pria ini. Kami lalu beranjak kearah mobil itu dan langsung masuk kedalamnya. "Lo mau ngluarin gue dengan cara ini?" tanyaku bingung. "Iya" dia menghidupkan mesin mobil dan kemudian melaju keluar area parkir.  Kami sukses keluar dari SMA Rajawali tanpa ada orang yang mengenaliku. Aku menghembuskan nafas lega ketika melihat SMA Rajawali sudah jauh dibelakang.
"Lo mau kemana?" tanyanya tiba tiba. "Turunin disini aja gue bisa naik taksi" dia terkekeh pelan.
"ya nggak mungkin lah gue  ninggalin cewek dipinggir jalan begitu"

"Serius nggak papa?"

"Udah mending lo bilang aja tujuan lo mau kemana? Gue kan udah bilang ini itu permintaan maaf gue" dia menoleh menatapku meyakinkan. Kurasa aku tak punya pilihan lain. "Rumah sakit Agra Satya" aku memang berniat pergi kesana. Untuk menemui ibu hamil yang kutolong tadi. Kalau persalinannya lancar, seharusnya sekarang bayi itu sudah terlahir ke dunia. "Oke" pria itu membelokkan mobilnya di perempatan berikunya. Tepat lurus ke arah rumah sakit. Kami diam beberapa saat. Aku sendiri sedang membersihkan bekas air mataku dengan tissue yang disodorkan pria itu sebelumnya. "Lo anak Rajawali?" tentu saja dia anak Rajawali. Tapi anggap saja aku bertanya untuk memastikan. "Bener! dan lo pasti anak Ganesha?" dan dia menoleh dengan senyum singkat diwajahnya. "Iya"

1000 BALON CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang