JANGAN LUPA KOMEN!
JANGAN LUPA VOTE!
📖Happy readings📖😘
Jangan lupa vote ⭐⭐⭐ Biar bisa next chapter
◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼Aisyah masih mematung di tempat.
"huuuh...huuuuh.....
Aisyah tenang....tenang....
Tarik nafas.....buang......
Tarik nafas..... buang.....
begitu yang selalu Aisyah lakukan saat ia merasakan hal aneh yang mulai memanas lagi di dalam tubuhnya.
Ia mencoba menenangkan dirinya sendiri yang masih duduk seorang diri di meja makan dan secepatnya setelah ia merasa panas darahnya mulai menurun, ia segera berdiri dan membereskan piring kotor dan peralatan dapur yang sempat ia kacaukan. Aisyah terus memikirkan itu tanpa menyadari bahwa ia sekarang sedang mencuci piring di wastafel.
ALHASIL...
______________________________
P
RAAAANK!!!
"Aaaaaaaaaaa!" teriak Aisyah kaget saat mendengar suara kaca pecah, dan ternyata suara itu berasal dari tumpukan gelas yang tak sengaja di senggolnya dengan siku karena pikirannya yang entah kemana.
Ari yang berada di ruang tengah pun segera berlari dengan cepat saat mendengar teriakan Aisyah dari arah dapur.
"Ada ap..... Astaga!" Ari melangkah mendekati Aisyah di mana ia berdiri.
Dengan berhati-hati ia mendekati Aisyah karena banyak pecahan pecahan gelas yang sudah tergeletak di
mana-mana."nggak apa-apa kak." ujar Aisyah yang masih berdiri di depan wastafel tanpa bisa di sembunyikan.
Aisyah menahan berat badannya agar tak terduduk dengan memegangi ujung wastafel dengan erat dan kedua tangannya bergetar hebat akibat syok dengan pecahan gelas yang berserakan dimana-mana dan sesuatu yang dibawah sana menjadi korban akibat dari pecahan beling beling itu.
"Ay diam disana, jangan bergerak sedikitpun. Sebentar!" Ari kembali mundur dari langkahnya tadi dan berlari dengan cepat keluar rumah
mengambil sendal yang lumayan tebal dari sandal dalam rumah yang tiap hari mereka pakai, dan kembali berlari ke dapur.Ari menunduk untuk mengganti sendalnya dengan sandal yang lebih tebal, tapi ia melihat suatu cairan yang mulai mengalir melalui pecahan-pecahan beling. Cairan yang berhasil menarik mata dari kakinya dan mengikuti arah cairan itu berasal dan tepat berhenti di kaki kiri Aisyah. saat itu juga Ari bergerak dengan cepat, dan lincah tanpa memperdulikan pecahan pecahan beling yang masih berserakan dimana-mana.
Ari yang sudah berada di samping Aisyah segera memutar balikan tubuh Aisyah yang masih terus menghadap wastafel. Di luar dugaan Ari. Tubuh Aisyah sekarang bergetar hebat karena syok. Saat Ari melepaskan tangan Aisyah dari pegangannya di wastafel pun dengan cepat pula Ari memegang kedua bahu Aisyah yang bergetar dan menggendong Aisyah layaknya Putri. Ari terus berjalan mantap menaiki tangga menuju kamar mereka, dan mendudukkan Aisyah di ujung tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 BALON CINTA
Romance(Aisyah Farah Moela Dirgantara dan Ari Maximiliam Alexander) Highest Rank #519 in romance 02.01.2018