Terkadang, kesalahan dimasa lampau Akan menimbulkan suatu hal besar dan tak terduga pada masa mendatang. Terkadang juga, tidak selalu hal menakjubkan terjadi hanya dari sesuatu yang besar.Sebuah kenangan kelam penuh jeritan menyiksa mengantarkannya pada suatu keputusan untuk menjauh semata-mata hanya untuk mencari ketentraman atau menyelami arti kata sebuah penyesalan.
Kesalahan tersebut akan selalu menyekap hati dan pikirannya pada penyesalan. Hingga penyesalan itu menuntun sebuah jiwa untuk membuatnya kembali pada sinar penerang akan kesunyiannya selama ini.
Sinar itu hadir tanpa diduga dan tanpa ada sedikit pun niatan dari siapapun. Waktu telah menjawab, kehadirannya begitu berwarna sampai ia sadar jika sosok itu sangatlah berharga ditengah-tengah kesepian yang menjadi teman disetiap tapak kaki itu melangkah.
Benih-benih cinta itu hadir, bersamaan datangnya risalah hati yang bergelut menjadi benalu pada benaknya. Sosok putri cantik penuh dengan pesona, tidaklah pantas jika harus bersanding atau bahkan berdekatan dengan seorang rendahan penuh kelemahan yang dulunya adalah sosok bengis tanpa ada secuilpun hadirnya debaran hati.
Suatu ketika sinar itu meredup, menjadikannya terenung tentang kesalahan akan rasa cinta yang hadir tidak tepat menurut pemikirannya. Putri yang selalu diimpikan itu mulai menjauh, berawal dari seutas tali bermakna isi tentang perasaan hati, hingga semakin jauh dan jauh ditelan kenangan manis yang terselimuti kerinduan penusuk palung hati.
Kesadaran akan kesalahan dimasa lampau itu kembali hadir, menghinggap menjadi arahan tentang apa itu karma dan kapan waktu datangnya karma, hingga detik itu juga sebuah kesimpulan yang membuat hatinya semakin tegar mulai membuatnya kuat. Jika ini mungkin adalah secuil balasan atau karma akan kesalahannya.
Secuil, terasa begitu menyakitkan dan menyayat tiap jengkal hati, terasa ngilu dalam kesadarannya sampai terselip menjadi mimpi buruk yang selalu dilewati menjelang tangis sesaat ia mulai terbangun dalam mimpi buruk tersebut.
Secuil balasan itu menjadi sebilah pedang yang tidak lagi bisa diibaratkan menjadi cuilan karma. Memori-memori sayatan hatinya itu menjadi nyata dan terasa, hadirnya sosok yang selalu diharapkan oleh putri dalam mimpinya itu begitu saja muncul ditengah rasa sakit yang menjalari.
Ketabahan dan ketegaran adalah pegangan kuat yang selalu menjadi landasan sejak keputusan menjadi sederhana dan terlunta terbang menjadi sebuah janji. Senyum penuh guratan ingin menjerit itu selalu menjadi latar utama tentang isi hati yang bergejolak tertusuk duri.
Hingga suatu hari sang putri kembali hadir dan mengisi tiap harinya namun ia tidak juga bisa mengisi hati sang putri agar namanya tersemat disana.
Kehadirannya begitu singkat namun cintanya semakin kuat dan kokoh. Tapi selalu hadir uraian yang selalu menjadi beban dalam benaknya, jikalau ia hanya menjadi sandaran sesaat dan mengarah pada lampiasan sedih sang putri mimpi tanpa peduli jika dirinya selalu menggoreskan luka.
Tidak pernah terpikir olehnya agar suatu hari diupayakan untuk bahagia agar hidupnya lebih baik. Tapi selalu berusaha menjadi baik agar hadir sebuah kebahagian untuk sesaat dengan jalan menjadi sandaran untuk putri impiannya.
Ingin rasanya menjadi egois agar sang putri hanya melirik padanya, tapi kembali tersadar jika itu adalah sebuah angan yang sangat sulit untuk didapatinya walau dalam hati hadir keinginan keluarnya ungkapan cinta dari sang putri hanya padanya dan untuknya.
Setiap malam hanya dilalui angan-angan tentang dirinya yang saling menebar cinta kasih dengan gadis impiannya. Senyumnya selalu terlukis manis setiap saat, pancaran penuh cinta tak pernah luntur untuk menggambarkan bagaimana tingginya hayalan hanya untuk saling mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liver Flavor
Fanfiction[Masashi Kishimoto] [NaruHina Story] [Alternative Universe] -Flow forth-