[21]

2.6K 204 19
                                    

***

Tersenyum saat aku mengingatmu

Karena saat itu hinggap kenangan manis bersamamu

Dan menangis saat aku merindukanmu

Karena saat itu kau tak berada disampingku

Tetapi, kucoba memejamkan mataku

Karena saat itu kau terasa didekatku

Karena kau sudah ada dihatiku untuk selamanya

Tak ada lagi yang tersisa

Selain kenangan-kenangan indah bersamamu

Mata indah yang dengannya aku dapat melihat pancaran cinta

Mata indah yang dahulu adalah milikku

Kini terasa jauh meninggalkanku

Kehidupan terasa kosong tanpa hadirnya dirimu

Hati, cinta, dan rinduku hanyalah milikmu

Cintamu tak kan pernah membebaskanku

Bagaimana bisa aku terbang mencari cinta yang lain?

Saat sayap-sayapku telah patah karenamu

Cintamu akan tetap tersemat dihatiku

Hingga waktu menjawab akan penantian ini

Betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam gelapku

Namun tak dapat menyinari dan menganghangatkan perasaanku yang sesungguhnya

Aku tidak akan bisa menemukan cinta lain selain dirimu

Karena kau tak tertandingi oleh siapapun dihatiku

Bagai pecahan logam

Mengekalkan kesunyian, dan kesendirianku

Kini... Aku telah kehilanganmu

***

Langkahnya memang pelan, namun sungguh ia ingin menggebu jika saja jalanan tak licin, ditambah genangan air bekas hujan berjam-jam tadi, hingga ia lebih mencari cara aman dengan berjalan anggun.

Wajahnya lesu, sungguh memprihatinkan untuk semua pasang mata yang melirik tangannya. Perban putih yang masih terlilit disana hanya tertutupi sebagian, tak ayal ada yang merasa penasaran akan hal itu.

Untuk kali ini ia ingin kesuatu tempat. Yah—sebuah rumah kecil yang lebih tepatnya flat. Sebuah ruangan kecil yang sangat ia rindukan, sebuah gambaran indah tentang kebersamaannya bersama seseorang, seseorang yang sangat membuatnya merindu, hingga tekadnya kuat walau harus melewati jendela rumahnya dari lantai dua dan kabur bermaksud menghindari penjagaan ketat dari sikap over sang kakak, Neji.

Liver FlavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang