***
Tersenyum saat aku mengingatmu
Karena saat itu hinggap kenangan manis bersamamu
Dan menangis saat aku merindukanmu
Karena saat itu kau tak berada disampingku
Tetapi, kucoba memejamkan mataku
Karena saat itu kau terasa didekatku
Karena kau sudah ada dihatiku untuk selamanya
Tak ada lagi yang tersisa
Selain kenangan-kenangan indah bersamamu
Mata indah yang dengannya aku dapat melihat pancaran cinta
Mata indah yang dahulu adalah milikku
Kini terasa jauh meninggalkanku
Kehidupan terasa kosong tanpa hadirnya dirimu
Hati, cinta, dan rinduku hanyalah milikmu
Cintamu tak kan pernah membebaskanku
Bagaimana bisa aku terbang mencari cinta yang lain?
Saat sayap-sayapku telah patah karenamu
Cintamu akan tetap tersemat dihatiku
Hingga waktu menjawab akan penantian ini
Betapapun hati telah terpikat oleh sosok terang dalam gelapku
Namun tak dapat menyinari dan menganghangatkan perasaanku yang sesungguhnya
Aku tidak akan bisa menemukan cinta lain selain dirimu
Karena kau tak tertandingi oleh siapapun dihatiku
Bagai pecahan logam
Mengekalkan kesunyian, dan kesendirianku
Kini... Aku telah kehilanganmu
***
Langkahnya memang pelan, namun sungguh ia ingin menggebu jika saja jalanan tak licin, ditambah genangan air bekas hujan berjam-jam tadi, hingga ia lebih mencari cara aman dengan berjalan anggun.
Wajahnya lesu, sungguh memprihatinkan untuk semua pasang mata yang melirik tangannya. Perban putih yang masih terlilit disana hanya tertutupi sebagian, tak ayal ada yang merasa penasaran akan hal itu.
Untuk kali ini ia ingin kesuatu tempat. Yah—sebuah rumah kecil yang lebih tepatnya flat. Sebuah ruangan kecil yang sangat ia rindukan, sebuah gambaran indah tentang kebersamaannya bersama seseorang, seseorang yang sangat membuatnya merindu, hingga tekadnya kuat walau harus melewati jendela rumahnya dari lantai dua dan kabur bermaksud menghindari penjagaan ketat dari sikap over sang kakak, Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liver Flavor
Fanfiction[Masashi Kishimoto] [NaruHina Story] [Alternative Universe] -Flow forth-