Sakit dikakinya mulai membaik. Meski sudah sangat lama pengalaman semacam ini tidak pernah ia alami, namun hal itu tidak akan membuat pengalaman mengerikannya hilang begitu saja, dan terbukti sekarang dimana ia hendak kembali bekerja seperti biasa tanpa mengidahkan pahanya yang terkadang nyeri bekas tembakan peluru yang sempat bersarang namun kini sudah diambil oleh sosok yang ia panggil dokter, Sakura Haruno.Mengejukan juga jika dipikirkan ada yang bisa mengambil peluru pada paha dengan keadaan dibawah pohon tempat yang sama sekali tak memadai meski peralatannya lengkap, tapi juga bukan mustahil mengingat jarak tembakannya yang lebih dari 15 meter, diluar standard untuk melukai lebih dalam.
Sebenarnya bukan hal itu yang ia khawatirkan atau pikirkan saat ini, hanya saja jika mengingat sosok Uchiha yang akan memburunya ia pasti tidak akan tenang. Jika dulu Namikaze seperti dirinya akan bermain-main dengan senang hati, tapi kini tranfortasinya menjadi Uzumaki yang tak memiliki apapun untuk kembali seperti dulu membuatnya gusar dan gelisah. Selalu merasa diintai hingga meningkatkan kewaspadaan ekstra dan memicu kurangnya ketenangan jiwa.
Ia kenal betul siapa pria itu. Uchiha Sasuke tidak akan menangkapnya begitu saja tanpa ada persiapan mendetail. Tapi tetap saja ia tak akan tenang dengan keadaan semacam ini, apalagi sempat terdengar olehnya dari seorang yang mengaku detektif kala itu jika pria bermarga Uchiha kini telah menjadi seorang kepala polisi, memungkinkan kekuasaan menyeluruh untuk menangkap dirinya.
Tekadnya akan tetap kuat, bagaimanapun ia tetap salah akan apa yang ia lakukan dimasa lalu. Tapi, untuk saat ini Hinata adalah prioritas utama dari atensinya, menciptakan sebuah dilema besar dan ketakutan menadalam jikalau sampai ia mendekam dibalik jeruji besi dan membiarkan Hinata lepas dari pantaunnya, bahkan ia tak akan lupa bila Hinata sempat menyakiti detektif kala itu, dengan itu kemungkinan besar Hinata juga akan terjerumus dalm masalah yang sama sekali tak diperbuat gadis itu.
Mungkin hanya ada satu yang ia pikirkan sebagai jalan keluar, Neji. Pria itu pasti bisa mengeluarkan Hinata dalam kasus ini, tapi juga ia gusar jika haru memberi tau sebenarnya tentang siapa dirinya, yang pasti Neji akan tau dan juga salah paham tentang pembantaian clan Hyuga yang juga dari segi keluarga Neji, sampai akibat terburuknya ia juga aka diburu.
"Astaga, apa yang harus kulakukan?" meremas surai kuningnya kasar, pikirannya kacau, hatinya gelisah, masalahnya bertambah besar, dan kini jiwanya terguncang kesana kemari mencari solusi terbaik dari semua ini.
Memberi tahu Neji bukanlah keputusan bijak, membiarkan begitu saja dirinya diburu adalah hal buruk, mungkin hanya ada satu, kembali pada dunia keras tentang masa lalu kelamnya sebagai Namikaze Naruto yang bengis dan penuh dendam.
"Sepertinya kau butuh ini?"
Naruto terpekik, tolehan dengan cepat ia arahkan pada sosok yang kini menawarkan sekaleng beer hangat.
Tak kunjung menerima kaleng beer tersebut, matanya malah memincing mencoba mengenali wajah yang tertutupi separuh tudung dari jaket abu-abu itu. Naruto yakin, bila sosok yang dengan lancang mendudukan diri disebelahnya itu adalah seorang pria.
"Akhir-akhir ini ada tugas untuk mencari gambar bagus dijantung kota ini, hanya mencari jalang sexy yan mumgkin bisa membuat para penginginya terpuaskan," membuka kaleng tersebut dan meletakkan pada sisi paha, pria bertudung itu berujar seolah sangat familiar, "Namun saat aku dirumah sakit dua hari lalu, terdengar pembicaraan pribadi tentang Namikaze Naruto yang kembali muncul."
Mata Naruto melebar sempurna. Belum sempat ia mengenali sosok itu kini sebutan Namikaze kembali terdengar, hingga meningkatkan kewaspadaan berlebih.
"Kemana saja kau selama ini, ne Rubah gesit...?"
Tudung jaket itu terbuka sepenuhnya menampilkan sosok pria dengan rambut hitam kelam yang juga berwarna sama dengan iris matanya, hingga untuk kedua kalinya ia terkejut dengan tubuh membeku kala tau siapa pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liver Flavor
Fanfiction[Masashi Kishimoto] [NaruHina Story] [Alternative Universe] -Flow forth-