***
Nagato Uzumaki
Tak sedikitpun rasanya terbayang seperti ini. Ia juga tak menduga bila sosok pria yang mmenyandang marga Uzumaki sama dengannya itu marah besar. Tidak hanya itu, bahkan tangan kekar seorang Uzumaki Nagato sempat menodongkan pistol dan menyentuhkan bibir pistol tersebut ke dahinya.
"Menma!"
Suaranya begitu menekan. Sampai beberapa anak buah atau anggota yang ia rekrut bergidik merasakan bulu di sekitar tengkuk mereka berdiri.
"Aku sudah memberimu kebebasan untuk memantau markas pusat. Aku bahkan memberimu posisi tertinggi di semua sistem yang telah aku buat,"
Langkah kaki menggema di seluruh ruangan tertutup itu. Nagato tak ragu mengangkat senjata api laras panjang ke udara, pada saat itu pula dorongan udara ia aktifkan, bahkan pelatuk dari selah gagang senjata itu sudah siap untuk memberi tarikan.
Tampaklah gagah dan sangat menakutkan. Ia gunakan pundaknya sebagai tumpuan senjata laras panjang tersebut. Beban beberapa kilo dari senjata tersebut tak membuatnya terbebani.
Disertai tatapan tajam yang menimbulkan kilatan amarah. Disertai dada bidang yang membusung ke atas. Disertai aura gelap yang mulai menghadirkan nuansa mencekam. Inilah Uzumaki Nagato yang sesungguhnya.
Hingga tepat kedua Uzumaki itu bertatap muka dan beradu pandang. Nagato yang terkesan tenang namun bermakna lain, sedangkan Menma yang menggertakkan giginya hingga berbunyi nyaring. Keduanya tampak berbeda namun sama ingin membinasakan.
DORR!!!
Semua mata membulat sempurna, tak terkecuali Menma yang sempat mundur selangkah. Tarikan pelatuk tanpa ada tanda itu memicu dorongan udara yang menyembulkan peluru. Hingga suara menggema dari senjata api tersebut menggelegar membuat semuanya ketakutan.
"Kau tau apa artinya itu?" Membuang senjata tersebut. Nagato mendengus kecil melihat raut muka Menma yang memucat. Jujur ingin sekali ia menembak kepala pria itu, tapi ada alasan tersendiri yang masih tersimpan. Sampai yang ada hanya tembakan tak terarah ke atas. Di mana pundaknya yang sempat bergetar karena hentakkan kasar dari senjata tersebut. "Peringatan pertama dan terakhir untukmu..."
BUAGH!!!
Cukup keras pukulan mentah yang Nagato layangkan hingga membuat Menma tersungkur dengan mata kiri lebam. Menma tidak melawan, ia hanya diam meski sempat meringis. Sekarang ia tau, Nagato sangatlah menakutkan saat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liver Flavor
Fanfiction[Masashi Kishimoto] [NaruHina Story] [Alternative Universe] -Flow forth-