Bagian 6

21.3K 1.3K 105
                                    


"Jadi pacarku."

Claudya Pov

"APA?!" Teriaku kaget atas ucapanya, dan dia hanya tersenyum dengan santai. "Iya miss jadi pacar saya 1 bulan aja miss, dan saya akan maafin miss" ucapnya lagi.

Gila! Anak itu gila!! Dia memintaku menjadi pacarnya? Jadi dia juga seorang yang sama sepertiku! Pantas saja dia selalu mengganggu dan sangat peduli kepadaku, ternyata diaa.. menyukai ku.

Aku hanya bisa membelakan mata atas permintaan bocah ini, yang benar saja aku harus menjadi kekasihnya?! Ah aku mulai menyesal karna meminta maaf kepadanya.

"Hei, Miss malah ngelamun. Gimana mau gak?" ucapnya yang mengagetkan ku. "Gila aja kamu! Minta saya jadi pacar kamu. GAK!" tolak ku dengan tegas kepadanya sambil menyandarkan tubuh ku dengan sedikit kasar.

"Yaudah gak saya maafin, gampang kan. Saya juga hanya minta jadi pacar saya selama satu bulan aja ko. Ya tapi kalo gak mau saya gak maksa" kata syanin dengan nada santai.

Sial sial siaaaaaal!! Jika dia tidak memaafkan ku, aku belum bisa tenang. Kenapa jadi seperti ini ya tuhan, aku pun berfikir keras sebelum mengambil keputusan yang berat ini.

Mengapa aku terjebak dalam permainan bocah menyebalkan ini. Siapa pun tolong bawa aku pergi dari sini, ke luar angkasa pun aku rela.

"Hahh.." aku menghembus kan nafas lelah untuk kesekian kalinya. "Baiklah." Ucapku dengan pelan, tuhaan tolonglah aku semoga pilihan ini benar.

Wajahnya berubah berseri seri, dia tersenyum lebar dan menutup mulutnya seolah tak percaya atas ucapanku.

"HAH? Miss.. miss gak bercanda kan?" Tanya Syanin kepada ku. "Iya." Jawab ku singkat dan lemah ntahlah apa yang akan terjadi kedepannya nanti aku hanya bisa berpasrah.

"Hah oh godddd! Huaaaaaaa" Syanin tiba tiba teriak girang. "Syanin berisikkk!"

"Ehehehe maaf miss abis saya gak nyangka banget" katanya dengan mata berkaca kaca. "Hmm jadi kamu sudah memaafkan saya?" Tanya ku kepada syanin.

"Iya miss sudah saya maafkan, dan sekarang kita pacaran miss?" Kata syanin balik bertanya kepadaku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari wajahnya.

Aku hanya mengangguki ucapannya dengan lemah. Ah sudah lah hanya 1 bulan ini aku harus menebus kesalahan ku.

"Hmm tapi miss.."

"Tapi apa?"

"Kalo miss merasa sangat berat atau terpaksa lebih baik gak usah Miss. Saya sudah memaafkan miss ko" ucap nya dengan nada sedih. Hah aku sedikit tidak tega menyakitinya untuk kesekian kalinya.

"Tidak apa apa saya tidak merasa terpaksa, dan saya harua menebus dosa saya kepada kamu" kata ku sambil sedikit tersenyum agar dia tidak merasa bahwa aku terpaksa.

"Baiklah kalau begitu" ujarnya kembali tersenyum. "Em bisa kamu antarkan saya pulang sekarang?" Pintaku kepada Syanin.

"Dengan senang hati miss" jawab syanin.

Dia pun mengantarkan ku sampai ke depan rumah dan sebelum pulang dia meminta kontak ku terlebih dahulu lalu setelah itu pamit untuk pulang.

****

Syanin Pov

Ah demi tuhan gue gak bisa mengontrol diri gue sendiri. Kenapa coba gue minta dia buat jadi pacar? Hm dasar mulut gak sesuai sama hati, lancar bener pas minta Miss Claudya jadi pacar.

Semuanya seolah ngalir gitu aja tanpa gue rencanain sebelumnya. Mana gue udah janji sama Vivi buat jauhin dia, eh sekarang malah minta jadian sama doi.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang