Bagian 30

13.1K 845 129
                                    

Sepertinya kata gila adalah definisi yang tepat bagi seorang Syanin yang yang sedari tadi hanya senyum bahkan tertawa sendirian dengan keras sambil menatap layar ponselnya.

"Eh gila ya lo!" Maki Vivi sambil mendorong bahu Syanin yang duduk di sampingnya. "Iya, aku gila. Lebih tepatnya tergila-gila sama diaa" Katanya tanpa melepaskan senyuman di bibir tipisnya itu.

"Nyesel Ya Tuhan temenan sama Syanin" Ujar vivi sambil melihat jijik Syanin.

Kini mereka berdua tengah menikmati jam kosong di kelasnya, karena guru yang berhalangan hadir saat ini. Padahal ada tugas yang sudah minta untuk di kerjakan, namun rasanya Syanin dan Vivi tidak tertarik sedikitpun untuk menyentuhnya.

Ntar aja nyontek sama yang udah

Itulah prinsip mereka berdua yang selalu konsisten setiap tahunnya tak pernah berubah.

"Btw Hp lo ganti?" tanya Vivi yang baru menyadari jika ponsel yang di pegang Syanin itu berwarna silver, karena selama ini ponsel Syanin berwarna hitam. "Ngga ko, ini Hpnya pacar" Jawab dia tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Halah bucin! Kayak anak jadul lagi pacaran aja sih pake tukeran Hp" Ejek Vivi karena mengetahui jika Syanin dan Claudya yang bertukar Handphone.

"Enak aja! ini bukan bucin ya"

"Iya bukan bucin, tapi BOOCHEEEN HAHAHA"

"Sialan juga ya anda, gue serius Vi! Gue cuma mau Claudya nggak di ganggu aja selama dia sakit, Lo nggak tau sih kalo si tukang terror itu emang bener rajin banget nelfonin Claudya. Kasian dia keganggu, gue aja jujur risih padahal baru satu hari" Jelas Syanin.

"Pantesan, baru kali ini gue bersyukur punya muka gini. Jadi nggak punya Secret Adimrer kayak lo!"

"Emang lo gak laku aja sih"

"Terserah Nin terserah!" Kata Vivi yang terlihat kesal pada temannya yang satu ini.

"Eh Vi, ko gue baru tau ya Ileen bucin juga. Galeri dia isinya foto sama video gue semua masa?" Ucap Syanin sambil melihatkan layar ponselnya kepada Vivi. "Lah anjir bener, yaudah sih gapapa kan jadi duo bucin"

"Eh kapan gue bucin coba"

"Tai! Hp lo juga isinya Miss Claudya semua ya! Fotonya dia, Vn nya dia, sampe lookscreen sama wallpapernya aja pake foto dia! Bucin Mania dasar"

"Yaelah itu biar inget aja kalo punya pacar. Abis gue suka khilaf sih hehehe" Kata Syanin dengan cengirannya dan mereka pun kembali menikmati jam kosong seperti siswa lainnya sampai jam pulang sekolah tiba

****

"Jadi gimana? Besok udah boleh pulang dok?" Tanya Syanin pada laki-laki berjas putih itu. "Iya, besok sore sudah boleh pulang" Katanya mengiyakan ucapan Syanin. "Syukur deh, makasih dok" Ujar Syanin yang hanya diangguki oleh sang Dokter lalu pamit dari ruangan Claudya.

Syanin pun merasa bahagia mengetahui jika Claudya sudah boleh pulang besok, tapi lain dengan Claudya yang sedari tadi hanya menampilkan wajah masamnya.

"Kamu nggak seneng apa besok bisa pulang?" Tanya Syanin yang terlihat heran dengan Claudya. "Seneng" Singkatnya.

"Kalo seneng ko mukanya gitu?"

"Terus harus gimana? Harus heboh?" Jawab Claudya dengan wajah jauh dari kata ramah.

Hal itu membuat Syanin hanya terdiam dan berfikir apa yang terjadi dengan kekasihnya saat ini. Dan tak berani menjawab lagi ucapan Claudya karena tak ingin terjadi perdebatan antara mereka.

Tak ada candaan ataupun obrolan seperti biasanya sejak perdebatan mereka di awal, sampai dirasa hampir 30 menit lamanya mereka terus saling berdiam tanpa alasan yang jelas.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang