Claudya Pov.
Apa ini yang di namakan rindu? Setiap malam rasanya sepi menyapa kalbu. Hati yang kosong seolah terbang melayang-layang terbawa angin, kenangan indah dan pahit kembali berputar tak terkendali dalam ingatan yang tak di rencanakan sedikit pun.
Setelah berkeluh kesah dengan para sahabat ku membuat fikiran ini sedikit demi sedikit terbuka, dengan penuh ketenangan mereka menyampaikan untaian kata yang mampu memukul telak fikiran dan hati ku. Menyadarkan dan menarikku dari jurang kesalah fahaman.
Flashback
"Gue mau putus aja" ucapku sambil menahan sesak di dada ini.
"Hei kenapa?" Tanya kezia yang berjalan dari arah dapur dan mendekat kearah ku.
Akupun menceritakan kejadian saat aku melihatnya bersama seorang laki laki pada saat itu. Kejadian yang untuk kedua kalinya membuat ku kembali hancur.
"Gara-gara itu lu mau putus?" Tanya ceilla sambil membuka lembaran demi lembaran majalah yang ia pegang.
"Ya lu fikir aja, sebelumnya dia pelukan sama cewek, ciuman sama cewek terus dia peluk cowok. Dia nggak tau apa perasaan gue kayak gimana?!"
"Gimana dia mau tau perasaan lu kalo lu nggak mau denger penjelasan dia?" Kata kezia kepadaku.
"Gue udah muak duluan, sakit hati gue setiap lihat wajah dia" ucapku sambil membaringkan tubuhku di sofa.
"Kalo menurut gue sih ya, syanin nggak mungkin sebodoh itu khianatin dan sakitin lu. Jika di lihat dari perjuangan dia dulu dan cara dia memperlakukan lu itu.. kayaknya enggak mungkin"
"Tapi buktinya dia udah khianatin gue dan sakitin gue" akhirnya air mata itu luruh juga.
"Hahh.. dy, jangan childish please. Lu belum tau kebenarannya, kadang dengan hanya melihat itu belum cukup untuk bisa menyimpulkan sesuatu. Mungkin itu adiknya, kakaknya, sodaranya, sepupunya atau siapanya mungkin" kata ceilla sambil mengubah posisi duduknya.
Aku hanya terdiam mendengarkan setiap wejangan yang disampaikan para sahabatku. Tentunya sambil mencerna semua ucapan mereka agar tak sia-sia.
"Gue yang cuma lihat dari gestur dan cara kalian saling menatap, aja udah bisa menyimpulkan kalau kalian berdua itu saling mencintai. Denger ya, hubungan itu harus di landasi sebuah kepercayaan. Untuk saling percaya kalian itu harus saling memahami, dan untuk memahami itu kalian harus saling percaya" ujar ceilla panjang lebar sambil mengusap puncak kepalaku.
"Selesaikan dengan kepala dingin, lu hanya butuh ketenangan untuk berfikir. Redain dulu amarah dan rasa sakit lu, setelah itu fikirkan ulang. Gue gak mau lu salah ambil langkah, dan akhirnya lu terjerumus kedalam jurang pilihan lu sendiri."
Flashback end
Sedikit demi sedikit, fikiran ini kembali terarah setelah mendengar ucapan kezia dan ceilla. Ya betul, mungkin aku hanya butuh sebuah ketenangan agar bisa berfikir dengan bijak. Dan setelah aku kembali berfikir dalam suasana hening yang sangat menenangkan aku memutuskan untuk bertemu dengannya.
Namun naasnya semua rencana ku berantakan. Karna perintah kepala sekolah yang menyebalkan itu dengan seenaknya jidatnya meminta kami para guru untuk menghadiri rapat saat itu juga. Dasar si perut buncit! Kepala botak! Gara-gara dia aku kehilangan kesempatanku bertemu dengan syanin.
Hari demi hari terus berganti, dan ini sudah hari ketiga setelah kejadian itu. Aku tak pernah bertemu dengannya lagi, dia bagaikan hilang di telan bumi. Dan beberapa waktu lalu, untuk pertama kalinya aku kembali mengajar dikelas IPS 1 aku tak menemukan batang hidungnya, dia tak hadir. Dalam buku absen pun tertulis keterangan alfa di samping namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gorgeous Teacher
Teen FictionMenceritakan tentang gadis SMA bernama Syanindita Farra yang menyukai gurunya sendiri yaitu Claudya Aileen. Claudya bukan seorang guru biasa karena dia bisa di sebut guru terkiller seantero sekolah.