Bagian 35

8.9K 659 120
                                    


Hari senin yang sibuk dan padat, sangat tak bergairah bagi siapapun. Seolah hari yang paling produktif dibanding hari-hari yang lainnya.

Begitu merepotkan bagi setiap umat manusia di dunia.

"Haduh pening, butuh asupan makanan" keluh seorang murid bernama Vivi itu. "Sabar" Jawab Syanin dengan singkat yang masih memperhatikan guru di depannya memberikan materi.

"Gue gak tau sejak kapan lu jadi rajin gini si anjir!" Katanya  dengan heran melihat perubahan Syanin yang menjadi lebih rajin dibanding biasanya. "Sejak kemarin, sekarang dan seterusnya" Ucap Syanin tanpa menolehkan pandangannya.

"Ckck.. Jangan gitu lah, gue gak mau bego sendirian Nin helpppp" Rengek Vivi sambil mengguncang lengan Syanin yang sampai detik ini masih serius. "Gue juga berencana buat pindah duduk jadi di depan" Sambung Syanin yang membuat Vivi semakin terkejut dibuatnya.

"Lu tuh jatohnya malah kayak orang frustasi tau gak sih Nin. Santai aja kali"

"Enteng banget ngomong!"

"Enteng lah kan gue gak ngerasain Hahaha" Ujar vivi dengan iringan tawa yang tak terkontrol. "Berisik anjir! Diliatin guru!" Kata Syanin sambil berdesis kejam pada Vivi karena saat ini mereka sudah menjadi perhatian gurunya.

**

"Gila sih, serius makan lo jadi banyak gini Nin?"

"Iya, laper."

Vivi hanya menatap bingung kelakuan Syanin, padahal sejak jam pelajaran Vivi yang mengeluh kelaparan tapi mengapa kini malah Syanin yang terlihat tak makan selama tiga hari.

"Siang semuanyaa" Sapa seseorang dengan suara ramahnya. "Siang bil" Jawab Syanin yang kembali fokus dengan makanannya. "Perbaikan gizi ya Ninnn haha" Ejek Syabil lalu mengambil posisi duduk di samping Vivi. "Perbaikan hati" Katanya dengan singkat dan Syabil hanya tersenyum melihat tingkah Syanin.

"Kamu gak makan?" Tanya Syabil kepada Vivi. "Nunggu kamu, kamu mau makan apa? biar sekalian aku pesenin ya" tawarnya terdengar sangar perhatian. "Apa aja yang kamu pesen aku makan ko hehe" Jawab Syabil yang membuat Vivi tersenyum malu-malu.

"Woy, kalian kenapa si? Aneh bener?" Ucap Syanin yang sedari tadi keheranan melihat kedua sahabatnya yang terlihat tak seperti biasanya.

"Tanya Syabil aja tuh" Kata Vivi lalu segera pergi untuk memesan makan siangnya dan meninggalkan Syanin dan Syabil. "Apa gue ketinggalan sesuatu?" Tanya Syanin penuh selidik pada Syabil. "Eh ee- Nggak ko Nin, tanya Vivi aja deh! Aku ke toilet dulu bentar nanti balik lagi ko" Kata Syabil yang seolah menghindari pertanyaan Syanin juga.

Sedangkan Syanin pun yang masih dengan mode bingungnya malah di tinggal oleh kedua sahabatnya itu. Akhirnya ia hanya melanjutkan kembali makanan siangnya yang tertunda.

Tak lama kemudian Vivi datang membawa dua piring makan siangnya meski dengan sedikit kesusahan. "Syabil kemana Nin?" Tanya Vivi yang tak melihat sosok Syabil disana. "Au"

"Dih, seriusan nyet"

"Toilet" Jawabnya dengan singkat dan tak lama perempuan yang sedang di perbincangkan pun datang.

"Jawab gua anjir, sialan kalian berdua nyebunyiin apa!" Todong Syanin pada kedua manusia yang ada di hadapannya. "Lah kamu belum bilang?" Ucap Vivi kepada Syabil. "Aku kira kamu udah bilang, mangkanya aku balik sini" Jawab Syabil.

"Sumpah ya gue siram lama-lama"

"Sabar kali, marah-marah terus kayak kurang kasih sayang Lo!"

"Emang, bangsat."

Vivi dan Syabil hanya tertawa melihat Syanin yang sudah emosi setengah mati. "Udah cepet jelasin kali, kasian Syanin" Titah Syabil sambil menyeruput minumnya.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang