Bagian 21

18.1K 1.1K 70
                                    

Author Pov

Layaknya sekolah pada umumnya puluhan bahkan ratusan siswa datang ke sekolah dengan semangat dan tujuan yang berbeda pula. Meskipun pada umumnya setiap pelajar pergi ke sekolah untuk belajar, namun sepertinya alasan itu tak berlaku untuk seorang syanin yang memulai kembali hari pertama sekolahnya pagi ini.

Setelah beberapa hari ia berkutat dengan obat-obatan untuk memulihkan kondisinya yang sedang sakit. Akhirnya kini ia kembali memulai harinya lagi sebagai seorang pelajar yang rajin masuk sekolah hanya sebagai bekalnya untuk naik kelas. Karna tak bisa di pungkiri ia tak bisa mengandalkan otaknya untuk naik kelas.

Syanin yang sudah tak sabar memulai harinya bukan untuk belajar tetapi untuk bertemu dan kembali bercanda dengan kawan-kawannya yang lain. Ia tersenyum ketika mobil yang di tumpanginya bersama supir memasuki parkiran sekolah.

"HUAAAA akhirnyaaa" katanya sambil menahan teriakan bahagianya.

"Pak tarjoo, makasih yaa. Bapak hati-hati di jalan" ucap syanin kepada supirnya itu dengan ramah dan syanin pun segera keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya dengan semangat.

Seperti biasa ketika seorang Syanindita Farra berjalan di koridor mustahil bila tak ada yang menyapanya, karna dia adalah si anak kelas 11 yang bersuara emas, kulit hitam manis, bertubuh mungil, rambut bergelombang dan kacamata minus yang selalu bertengger di hidung mancungnya. Tergambar bagaimana cute nya seorang syanin, terutama dimata para kaum adam yang saling berlomba mendapatkan perhatian dari syanin.

"PAGI SYANIN" teriak seorang laki-laki yang entah berada dimana, sudah tak aneh lagi bagi syanin yang selalu di perhatikan oleh para pengagum rahasianya. Namun ia hanya berjalan dengan cuek dan menghiraukan mereka yang mengaguminya.

"Pagiii" ucap syanin sambil berjalan masuk ke kelasnya.

"Eh si kampret udah sembuh?" Tanya seorang temannya dengan wajah yang kaget.

"Udah lah, sehat nih gue. Lu sialan nggak jenguk gue" canda syanin kepada temannya itu.

"Baru aja kita-kita mau jenguk lu, eh lu nya udah masuk aja" ucap seorang lainnya.

"Alesan aja lu pada dasar kang ngibul" kata syanin yang di sambut gelak tawa dari kawan-kawan kelasnya, syanin pun berjalan menuju bangkunya.

"Pagi sayang ku" sapa syanin kepada vivi yang sedang sibuk mencatat.

"Sayang-sayang mata lu picek! Diem lu jangan ganggu gue, lagi sibuk" ucap vivi dengan sewot sambil terus mencatat sesuatu di bukunya. Syanin sudah mengetahui kebiasaan kawannya itu yang sengaja datang pagi-pagi untuk menyalin tugas.

"Eh lu nggak ngerjain tugas woy! Banyak banget gila" tanya vivi kepada syanin. "Nyantai aja kali, bilang aja gue gatau  dan baru balik di rawat. Nanti gue kerjain deh di rumah hehe" jawab syanin.

"Tukang ngeles yang profesional sekali ya nona syanindita farra" cibir vivi kepada sahabatnya itu. "Jam terbang saya sudah banyak dalam dunia perngelesan HAHA"

Rasanya rindu dengan suasana kelas yang seperti pasar di kala pagi, dan seperti kuburan di kala siang. Syanin sangat menikmati hari ini, setiap momen yang ia lakukan di sekolah. Hingga tak terasa waktu pun kian cepat berjalan, dan kini bel pulang pun berbunyi.

Syanin pun membereskan alat tulisnya, memasukan alat-alat itu dengan asal kedalam tasnya. Lalu mengambil ponselnya yang ia simpan di dalam tas dan mengeceknya.

Ileen : Pulang bareng aku ya, biar aku antar.

Sebutir pesan cinta dari sang pemilik hatinya membuat syanin menarik kedua sudut bibir tipisnya itu.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang